..pria misterius yang dimainkan Kim ini justru pada akhirnya menjadi “juru selamat”..

Kim Kang-woo dalam film "The Childe" (2023). (ANTARA/HO-Goldmoon Pictures/CBI Pictures)

Marco–termasuk barangkali juga penonton–kerap dihadapkan pada kesangsian untuk menentukan apakah karakter pria misterius ini memang termasuk musuh atau justru kawan seperjuangan. Setelah terungkap bahwa kakak tirinya, Han Yi-sa, merupakan musuh baginya, Marco juga masih sangsi terhadap keberpihakan karakter yang dimainkan Kim.

Ambiguitas keberpihakan pria misterius inilah yang dengan cara yang menarik dan jenaka akan terungkap melalui plot twist pada babak akhir cerita, termasuk pengungkapan alasan di balik pengejaran tanpa henti terhadap Marco.

Plot twist dan isu “Kopino”

Penyajian plot yang diramu oleh sutradara Park, yang juga merangkap sebagai penulis skenario, memang patut diapresiasi. Meski bukan sesuatu yang sangat memukau, plot twist menjadi cara terbaik untuk menjawab pertanyaan dan memuaskan rasa penasaran bagi penonton atas sosok sesungguhnya yang dimainkan Kim.

Klu yang mungkin bisa didapatkan pembaca sebelum menonton “The Childe” bahwa film ini berpuncak pada perebutan warisan kekuasaan antara Han melawan adiknya. Namun, karakter yang dibawakan Kim bukanlah sosok yang menjadi bagian dari warisan kekuasaan itu.

Baca juga: Kim Seon Ho akan tampil di layar lebar lewat film "The Childe"

Kang Tae-ju dan Go A-ra dalam film "The Childe" (2023). (ANTARA/HO-Goldmoon Pictures/CBI Pictures)

Dari kesan sadistik yang dimunculkan di awal adegan hingga kesan sedikit humoris, kehadiran pria misterius yang dimainkan Kim ini justru pada akhirnya menjadi “juru selamat” bagi nasib Marco yang tidak terduga. Di sini, kata “Kopino” menjadi kunci.

Walau bukan termasuk film bertema berat, “The Childe” dengan cermat tak serta-merta hanya menempelkan motif perebutan warisan kekuasaan yang klasik. Di sela-sela itu, yang menarik, isu Kopino ikut mencuat.

Ini tampaknya sedikit menjawab, bahwa bukan tanpa alasan sutradara Park menghadirkan karakter ibu Marco yang hanya bisa terbaring karena sakit, karakter pria yang mengelola yayasan untuk anak Kopino, kakak tiri Marco yang sepenuhnya keturunan Korea, serta tentu saja karakter misterius yang diperankan oleh Kim. Dalam realitas, Korea Selatan-Filipina memang menyimpan sejarah panjang mengenai kelahiran anak-anak Kopino di Filipina.

Secara keseluruhan, walau bukan tanpa kekurangan, “The Childe” tetap layak diberi tempat di hati penonton dan penggemar sebagai bagian dari filmografi permulaan Kim Seon-ho. Dengan peran Kim yang begitu menonjol, hal yang tampaknya dilewatkan sutradara misalnya potensi karakter pendamping seperti yang dimainkan oleh Go A-ra yang tak begitu dimaksimalkan meski dia terlibat dalam aksi pengejaran Marco.

Sebagai film aksi laga yang dibalut dengan sedikit sentuhan komedi, “The Childe” membawa pengalaman menonton yang menyenangkan bagi penonton ditambah dengan sajian cerita yang lebih segar. Film “The Childe” kini sudah dapat disaksikan penonton di bioskop di Indonesia mulai 21 Juni 2023.

Baca juga: Kim Seon-ho ungkap jadwal tayang "The Childe" di Indonesia

Baca juga: "The Childe" rilis gambar baru hingga Daihatsu gelar Fest Level Up

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023