Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan aparat keamanan dan hukum untuk memberantas kejahatan seperti penganiayaan, pembunuhan dan pencopetan di DKI Jakarta agar masyarakat bisa hidup tenang.
"Tingkat kejahatan harus diminimalkan. Pembunuhan, penganiayaan dan pencopetan harus diberantas," kata Yudhoyono ketika membuka Jakarta Fair yang ke 39 di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Kamis malam.
Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono serta Gubernur DKI, Sutiyoso dan Ketua Panitia Siti Hartati Murdaya mengingatkan masyarakat jangan apatis dan individualistis dalam menghadapi berbagai masalah di Jakarta.
"Warga jangan apatis dan individualistis," kata Yudhoyono.
Kepada aparat Pemda, Presiden memerintahkan mereka untuk meningkatkan pemeliharaan Jakarta sehingga Ibu kota menjadi semakin indah dan rapi.
Sehubungan dengan HUT Jakarta ke-479 Presiden meminta masyarakat untuk tidak memperingatinya secara berlebihan.
"Jangan meluapkan kegembiraan secara berlebihan karena warga Yogyakarta dan Jawa Tengah masih menderita akibat bencana alam gempa bumi dan gunung merapi," katanya.
Dia mengimbau masyarakat Jakarta untuk ikut membantu saudara-saudara mereka yang terkena musibah tersebut.
Sementara itu ketika menyinggung pelaksanaan PRJ yang dimulai 39 tahun lalu oleh Gubernur Ali Sadikin, Kepala Negara minta pengelola Jakarta Fair untuk meningkatkan promosi karena Jakarta Fair telah menjadi arena promosi berbagai jenis barang dan jasa.
Sebelumnya Ketua Panitia Hartati Murdaya melaporkan kegiatan Jakarta Fair berlangsung 15 Juni sampai 16 Juli 2006 dengan 1.200 peserta.
Mereka merupakan produsen barang dan jasa mulai dari otomotif tekstil dan produk tekstil komunikasi dan sektor tekonigi informasi serta elektronika.
Acara pembukaan PRJ dimeriahkan oleh sejumlah artis termasuk artis senior Titik Puspa.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006