Jakarta (ANTARA) - Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) hari ini membuka DKJ Fest 2023 yang merupakan wujud dari upaya penguatan ekosistem seni di DKI Jakarta melalui penghadiran kesenian di ruang publik.
"Dalam kahar ekosistem seni di TIM, seluruh komite dan komisi DKJ tetap menghidupkan seni bagi publik lokal, nasional, dan internasional. Ini sebuah perluasan semangat ‘Suara Jernih dari Cikini’," kata Ketua 1 DKJ Hikmat Darmawan dalam jumpa media di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Selasa.
Hikmat menilai bahwa kelindan adalah sebuah kata kunci yang mencerminkan amanat yang diemban oleh DKJ bila dikaitkan dengan gelaran festival yang bertajuk "Kelindan: Meretas Kahar Ekosistem Seni" kali ini.
Baca juga: DKJ cermati proses seniman unggul di Jakarta
Ia juga menegaskan pentingnya mempertahankan karakter ruang publik karena dalam sejarah maupun idealnya sebuah kota dunia, harus ada satu tempat yang didedikasikan dan didesain sebagai ruang publik bagi kesenian.
"Apabila watak ruang publik TIM sebagai pusat kesenian Jakarta tidak terpenuhi, maka bisa mengancam ekosistem seni di Jakarta. Bukannya terjadi replikasi di berbagai kota di Indonesia, kita bisa kehilangan satu-satunya pusat kesenian," imbuhnya.
Hikmat menambahkan bahwa sejak memiliki Undang-undang Pemajuan Budaya pada tahun 2017 lalu, maka setiap kota sebetulnya harus menentukan masalah dan pemajuan kebudayaannya. Sebagai kota yang unik, kata Hikmat, maka DKI Jakarta adalah satu-satunya kota di Indonesia yang punya pusat kesenian sebagai purwarupa yang bisa direplikasi di tempat lain secara nasional.
"Ekosistem seni di Jakarta bermakna ketika semua unsur bukan hanya saling berhubungan, namun juga ketergantungan, ada pertukaran nilai, dan sebagainya. Sehingga satu saja wilayah rusak, maka pemajuan budaya tidak terjadi," tegasnya.
DKJ Fest 2023 adalah festival yang menyuguhkan program-program unggulan dari Komite Seni Rupa, Komite Film, dan Komite Tari DKJ sebagai wujud dan kerja-kerja penguatan ekosistem seni yang semakin tangguh, sekaligus menjaga kepentingan publik seni Jakarta.
Festival ini terbuka dan gratis untuk publik mulai 20 Juni – 7 Juli 2023 di area Gedung Trisno Soemardjo dan Graha Bhakti Budaya, TIM, Jakarta.
Baca juga: DKJ Fest 2023 hadirkan "Kelindan: Meretas Kahar Ekosistem Seni"
Baca juga: Badan Pangan Nasional dan DKJ hadirkan "Live Project Seni Mural"
Baca juga: DKJ ingin beri ruang lebih luas untuk pemusik tradisional
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023