agar hewan kurban yang dijual para pengepul sudah bebas PMK
Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki stok 1.000 dosis vaksin PMK (penyakit mulut dan kuku) untuk persiapan kegiatan vaksinasi ternak terutama sapi menjelang Idul Adha 1444 Hijriah.
"Sebanyak 1.000 dosis vaksin PKM itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat, untuk kegiatan vaksinasi ternak di Mataram dan yang datang dari luar kota menjelang Idul Adha 2023," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram drh H Dijan Riyatmoko di Mataram, Selasa.
Dikatakan, untuk kegiatan vaksinasi PMK di Kota Mataram terutama untuk ternak sapi ditargetkan 1.256 ekor.
"Dari target itu, yang sudah mendapat vaksin PMK dosis pertama sebanyak 918 ekor atau 63 persen sedangkan yang tahap kedua 768 ekor sapi," katanya.
Menurutnya, belum tercapainya 100 persen vaksinasi baik tahap pertama maupun kedua karena adanya peternak yang menjual sapi mereka sebelum divaksin pertama atau kedua, dan kendala lainnya sapi masih di bawah umur.
"Untuk anak sapi, kita baru bisa memberikan vaksinasi PMK mulai usia 3 bulan ke atas," katanya.
Baca juga: Distan Mataram rumuskan sistem pengawasan kesehatan hewan kurban
Baca juga: Belasan sapi di Sukabumi terjangkit PMK dan LSD
Baca juga: DPKP jamin hewan kurban di DIY aman dari PMK dan LSD
Sementara terkait dengan antisipasi virus PMK menjelang Idul Adha 1444 Hijriah, kegiatan vaksinasi dilakukan dengan menyasar ternak terutama sapi yang didatangkan dari luar kota dan belum divaksin.
Pasalnya, sapi-sapi yang didatangkan dari luar kota oleh para pengepul hewan kurban ada yang sudah divaksin tapi tidak memiliki dokumen dan ada yang memang belum divaksin.
"Itulah yang akan menjadi sasaran kami untuk melakukan vaksinasi, agar hewan kurban yang dijual para pengepul sudah bebas PMK," katanya.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan para pengurus masjid yang membeli hewan kurban langsung dari luar Kota Mataram.
Tim Distan Kota Mataram juga sudah koordinasi dengan pengurus masjid, agar melaporkan kondisi kesehatan termasuk riwayat vaksinasi hewan kurban yang dibeli dari luar.
"Dengan demikian, kami bisa lebih mudah melakukan pengawasan dan memberikan layanan vaksinasi jika hewan kurban tersebut belum divaksin," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram sarankan masyarakat beli hewan kurban di peternak lokal
Baca juga: Dinas Pertanian Sleman temukan satu sapi kurban bergejala PMK
Baca juga: 402.696 ekor sapi telah mendapat vaksin PMK
Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023