Untuk mengisi di Singapura memungkinkan, tapi persyaratan (yang harus dipenuhi-red). Tapi kita intens dengan (otoritas pangan-red) Singapura melakukan upaya untuk perbaikan dan penerapan good agriculture practice,"
Pemalang (ANTARA News) - Pemerintah menargetkan peningkatan volume ekspor produk holtikultura seperti sayuran sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian Suswono kepada wartawan di Pemalang, Kamis (21/2) malam disela-sela mendampingi kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jawa Tengah mengatakan upaya tersebut dilakukan dengan memanfaatkan peluang ekspor yang ke negara-negara tetangga yang selama ini belum optimal.
"Untuk mengisi di Singapura memungkinkan, tapi persyaratan (yang harus dipenuhi-red). Tapi kita intens dengan (otoritas pangan-red) Singapura melakukan upaya untuk perbaikan dan penerapan good agriculture practice. Kita punya ambisi untuk mengisi pasar Singapura sampai 30 persen," kata Suswono.
Ia mengatakan hingga saat ini sayuran Indonesia baru 8 persen yang memasok kebutuhan Singapura dan tahun-tahun berikutnya diupayakan untuk di tingkatkan.
Mentan mengatakan kebijakan peningkatan peluang ekspor juga terbuka untuk Australia dan Eropa namun demikian masih banyak hal yang perlu dibenahi termasuk meningkatkan kualitas dengan perbaikan infrastruktur seperti sistem penyimpanan sayuran di ruang beku (cold storage-red) dan sarana lainnya.
"Produk unggulan ke depan produk organik dan pasarnya menjanjikan, Eropa juga terbuka," katanya.
Sementara itu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di tempat yang sama mengatakan Indonesia harus mampu mengungguli saingan-saingan negera pengekspor produk hortikultura lainnya seperti China dan sejumlah negara lainnya untuk bisa mendorong peningkatan ekspor produk holtikultura.
Mendag mengatakan, pada 2013 ekspor produk holtikultura baru mencapai 10 persen dari total ekspor Indonesia.
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat melakukan kunjungan kerja ke Tegal pada Kamis (21/2) dan berdialog dengan para petani di lereng Gunung Slamet mengatakan para petani di Jawa Tengah memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan ekspor hasil pertanian mengingat produksi sayuran yang cukup tinggi di daerah tersebut.
Presiden mengatakan beberapa tahun silam persentase ekspor produk pertanian dari Indonesia ke Singapura baru dibawah 5 persen padahal secara geografis letak Indonesia sangat berdekatan dengan negara itu.
Kepala Negara berkeyakinan di masa mendatang angka tersebut dapat terus ditingkatkan sebagai upaya untuk peningkatan kesejahteraan petani.
(P008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013