PBB pada Minggu menyatakan Rusia menolak tawaran bantuan ketika jumlah korban meninggal terus bertambah dan kadar air kotor memaksa sejumlah pantai di Ukraina selatan ditutup.
Jebolnya bendungan yang dikuasai Rusia itu pada 6 Juni memkicu banjir di seantero Ukraina selatan dan bagian Kherson yang dikuasai Rusia, menghancurkan rumah-rumah dan lahan pertanian, serta memutus pasokan kebutuhan untuk penduduk.
Baca juga: Kiev diguncang ledakan saat kunjungan misi perdamaian pemimpin Afrika
Kepada wartawan yang menanyai mengapa Rusia menampik uluran tangan PBB, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan banyak sekali masalah di sana.
"Bagaimana bisa menyeberang jika terjadi kontak senjata (antara pasukan Rusia dan Ukraina) dan memastikan keamanan, Anda tahu terus terjadi bombardemen di sana, provokasi terus-menerus, serta objek sipil dan warga yang dibom, rakyat sekarat," kata Peskov.
"Itulah sebabnya masalah ini sulit sekali, sungguh sulit memberikan jaminan keamanan kepada mereka. Dan ada banyak nuansa lainnya," pungkas Peskov.
Baca juga: Ukraina berencana latih puluhan pilot untuk terbangkan F-16
Sumber: Reuters
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023