Koperasi harus tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala besar.

Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat berkomitmen meningkatkan kualitas pengelolaan koperasi untuk mendorong perekonomian masyarakat di provinsi ini.

Staf Ahli Gubernur Papua Barat Niko Tike, di Manokwari, Senin, mengatakan pelatihan manajemen bagi pengelola koperasi merupakan upaya pemerintah mewujudkan koperasi yang berdaya saing, mandiri, dan akuntabel.

"Setiap pengelola harus memahami manajemen koperasi," kata Niko.

Ia menjelaskan koperasi sebagai badan hukum usaha penggerak perekonomian perlu menerapkan prinsip tata kelola yang profesional. Kemajuan koperasi akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan seluruh anggota koperasi tersebut.

"Koperasi harus tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala besar," ujar dia.

Oleh sebab itu, kata dia lagi, pengelola koperasi harus memahami fungsi dan peran dalam mewujudkan koperasi yang tangguh. Meliputi penghayatan konsep dan prinsip koperasi, memanfaatkan perkembangan teknologi, gencar mempromosikan produk usaha, dan melibatkan partisipasi anggota.

"Supaya pengelola koperasi bisa memberikan manfaat dan mempercepat program pembinaan," ujar dia.

Menurut dia, sudah semestinya koperasi mengambil peran utama dalam pengelolaan kekayaan sumber daya alam di Papua Barat.

Untuk itu, pengelola koperasi harus menyusun rencana program pengembangan usaha secara terstruktur dan berjenjang.

"Semua potensi itu milik kita bukan orang lain, dan inilah saatnya kita bangkitkan semua mesin ekonomi," kata Niko lagi.

Ia menjelaskan bahwa pengelolaan koperasi perlu mendapat pengawasan dari pejabat internal dan eksternal yang berkompeten di bidang manajemen koperasi.

Pengawasan koperasi nantinya dilakukan menggunakan parameter terukur sesuai Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun 2020.

"Pengawasan koperasi sangat penting supaya bisa wujudkan koperasi sesuai harapan," ujar Niko.

Kepala Balai Pendidikan, Pelatihan Koperasi dan UKM Papua Barat Agustinus Nauw menerangkan bahwa peserta pelatihan manajemen koperasi tersebut berjumlah 80 orang.

"Kegiatan ini digelar selama tiga hari (19-21 Juni 2023) di Manokwari," kata Agustinus Nauw.

Ia berharap seluruh peserta agar mengikuti setiap materi yang diberikan oleh narasumber yang didatangkan dari Kementerian Koperasi dan UKM.

"Sesuai dengan arahan dan pesan Pj Gubernur, semoga kegiatan ini benar-benar bermanfaat bagi para pengelola koperasi di Papua Barat," ujarnya pula.
Baca juga: Pemprov Papua Barat bantu 1.600 unit peralatan dagang untuk UMKM
Baca juga: KemenKopUKM sinkronisasi kebijakan pengembangan KUMKM di Papua Barat

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023