Yogyakarta (ANTARA News) - Upaya evakuasi dua orang yang diduga terjebak di dalam bunker (tempat perlindungan bawah tanah) saat terjadi luncuran awan panas Rabu (14/6) siang, pada Kamis pukul 17.00 WIB dihentikan karena kondisi tidak memungkinkan. Ketua Satuan Pelaksana Penaggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Widi Sutikno kepada wartawan, Kamis sore mengatakan penghentian tersebut disebabkan kondisi di lokasi berkabut tebal dan dikhawatirkan membahayakan tim evakuasi. "Berdasarkan hasil keputusan bersama, pencarian ini sejak pukul 17.00 WIB tadi dihentikan," katanya. Dia mengatakan sebenarnya tim evakuasi telah menemukan pintu bunker tetapi masih ada kendala karena tertutup batu besar yang cukup panas. "Evakuasi akan dilanjutkan kembali pada esok pagi. Sedangkan kondisi bunker sendiri di dalam tersedia 10 tabung oksigen, sejumlah masker dan lampu emergency," katanya. Dia menambahkan, pihaknya belum tahu apakah kondisi dua orang tersebut masih hidup atau tidak, karena sebenarnya "bunker" di Kaliadem tersebut didesain untuk mengantisipasi awan panas Merapi pada 1994. "Tetapi yang terjadi saat ini awan panas disertai lava pijar dan material vulkanik sehingga berbeda dengan kondisi 1994," ujar dia. Dia menambahkan, jika 1994 luncuran hanya lewat namun yang terjadi sekarang awan panas disertai lava pijar dan membawa material vulkanik sehingga menimbun bagian atas "bunker" Kaliadem tersebut. "Bahkan tim evakuasi harus melakukan penggalian material vulkanik hingga kedalaman mencapai 4 - 5 meter," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006