"Tahun ini kami bekerja sama dengan KOTRA untuk bisa melahirkan eksportir-eksportir muda Indonesia," kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam saat ditemui di Jakarta, Senin.
Baca juga: Sekolah ekspor berupaya tumbuhkan eksportir baru dari kalangan UMKM
Dia menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan KADIN (Kamar Dagang dan Industri) dalam pelaksanaan program yang telah berjalan selama tiga tahun ini.
"Selama tiga tahun ini program Sekolah Ekspor telah meluluskan setidaknya 2.200 eksportir muda yang sudah dilatih oleh para profesional," ujar pria yang menamatkan pendidikan S3-nya di University of London itu.
Dari sekitar 2.200 eksportir muda yang dihasilkan program Sekolah Ekspor, sepuluh persen diantaranya telah menjadi eksportir rutin berbagai jenis produk, seperti pakaian, makanan, bahan mentah, kerajinan, dan lain sebagainya.
Baca juga: Gandeng sekolah ekspor, Kemendag cetak eksportir baru
Baca juga: Siap lahirkan 10.000 eksportir, Kampus UMKM Shopee Ekspor diresmikan
"Kita coba gali potensi lain, sehingga sarjana baru tidak hanya masuk ke dunia konvensional seperti pegawai di perusahaan, tapi kita juga ingin mereka menjadi entrepreneur sukses di bidang ekspor-impor," tuturnya.
Untuk itu, dia mengajak para mahasiswa untuk dapat mengenal pasar internasional.
Dia berharap dengan kerja sama ini, Kemendikbudristek dapat mengenalkan mahasiswa dengan pasar Korea, sehingga bisa mengetahuinya serta dapat meningkatkan perdagangan antar-kedua negara.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023