Jakarta (ANTARA News) - Rogue cloud atau solusi komputasi awan palsu menjadi kendala utama penerapan layanan cloud pada sebagian besar perusahaan Indonesia, demikian hasil riset Cloud Survey 2013 Symantec.
Rogue cloud adalah implementasi layanan komputasi awan publik yang tidak dikelola divisi teknologi informasi dalam perusahaan ataupun terintegrasi dalam infrastruktur TI perusahaan.
"Penerapan solusi komputasi awan palsu itu ditemukan di 92 persen perusahaan Indonesia yang disurvei Symantec pada 2012," kata System Engineer Indonesia Symantec, Martin Ruslan, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Survei melibatkan 100 perusahaan Indonesia itu juga menunjukkan persoalan rogue cloud lebih banyak dialami perusahan besar (83 persen) dibandingkan perusahaan kecil dan UKM (70 persen).
"Lebih dari 40 persen perusahaan yang mengalami kendala rogue cloud menyatakan penyebaran informasi perusahaan dan kerusakan properti jaringan Internet. Sedangkan 40 persen dari mereka menghadapi masalah pengambilalihan akun," sebut Martin.
Solusi komputasi awan palsu itu, menurut Martin, ditempuh perusahaan-perusahaan berdasarkan alasan penghematan waktu dan uang.
Selain rogue cloud, Symantec juga menyebut sejumlah kendala penerapan layanan komputasi awan bagi perusahaan yang seringkali justru menyimpan biaya tak terduga.
Kendala-kendala itu antara lain, backup dan pemulihan data di komputasi awan, penyimpanan data di cloud yang tidak efisien, kepatuhan persyaratan layanan dan eDiscovery, serta persoalan pengiriman data.
(I026)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013