200 perusahaan Hong Kong bidik Indonesia

"Kami yakin pamran ini dapat menarik perhatian importir, distributor, peritel, dan pembeli di pusat perbelanjaan, toko khusus, bisnis pesanan via jasa pos atau jasa ekspedisi," kata Direktur Regional untuk Asia Tenggara dan India Dewan Pembangunan Hong Kong, Loretta Wan, di Surabaya, Kamis.

Pameran ini adalah yang kedua diadakan di Indonesia, karena Indonesia merupakan negara berpopulasi terpadat di Asia Tenggara dan memiliki pertumbuhan kelas menengah yang tinggi. "Konsumen Indonesia mempunyai selera bagus untuk menyesuaikan dengan gaya hidup mereka."

Saat ini, institusi promosi perdagangan Hong Kong itu pengekspor utama produk elekstronik, arloji dan jam, barang mainan, produk optik, serta busana. Mereka melayani 657.000 pembeli di penjuru dunia.

Beberapa tahun terakhir ini, kata dia, negara tujuan ekspor maupun impor Indonesia telah bergeser dari Barat ke Timur. Pada 2011, China menjadi pengimpor terbesar Indonesia dengan nilai transaksi 21,6 miliar dolar AS atau tumbuh 13,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Besaran itu melebihi Jepang yang selama ini menjadi negara importir utama bagi Indonesia. Lalu, Amerika Serikat menempati posisi ketiga setelah Jepang dengan transaksi 15,7 miliar atau meningkat 9,7 persen dibandingkan tahun 2010," ucapnya.

Ia juga mengemukakan, Indonesia merupakan mitra perdagangan ke-22 terbesar Hong Kong dengan transaksi perdagangan pada 2012 mencapai lebih dari 5,3 miliar dolar Amerika Serikat.

"Dari angka tersebut, komoditas utama adalah batubara menyumbang 36,1 persen, alat dan elemen telekomunikasi 7,6 persen, serta makanan olahan. Komoditas utama yang diekspor Hong Kong ke Indonesia di antaranya berupa peralatan dan elemen telekomunikasi 25,8 persen, produk sulam dan rajutan 7,6 persen," katanya. (*)