Informasinya, kata dia, untuk normalisasi itu telah dianggarkan untuk pembangunan tanggul penahan (sheet pile). "Nanti 'sheet pile' itu ditinggikan agar air tidak tumpah," katanya.
Selain itu, Anwar menyebutkan, penanganan banjir juga dilakukan dengan membangun persimpangan saluran air di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, untuk memecah debit air Kali Baru sehingga tidak meluap ke jalan.
"Kedua, kita akan 'crossing':yang dari jalan DI Panjaitan supaya air itu dipecah agar tidak luber, tumpah. Sementara kemarin ada yang runtuh kita perbaiki sementara," ujar Anwar.
Anwar belum bisa memastikan waktu pengerjaan normalisasi Kali Baru untuk mengatasi banjir berulang di kawasan itu. Pihaknya hanya bisa mengoordinasi tindakan apa yang harus dilakukan ketika ada suatu kejadian dan kelanjutannya menunggu Dinas SDA.
"Lalu kira-kira seperti apa kalau berdampak, (warga) harap maklum karena mereka membangun di bantaran kali. Dan sudah lama, bukan baru puluhan tahun," kata Anwar.
Baca juga: Pemkot bangun waduk di proyek sodetan kali Kampung Sumur
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, banjir itu disebabkan meluapnya air Kali Baru akibat hujan deras yang terjadi di hulu.
"Penyebab (banjir hari ini) hujan di hulu. Persis (Volume air yang datang melebihi kapasitas tanggul)," kata Yusmada saat dikonfirmasi.
Menanggapi hal tersebut, saat ini Dinas SDA DKI berupaya menangani kawasan agar tidak kembali terjadi banjir dengan penguatan tanggul Kali Baru.
"Penanganan permanen adalah penguatan atau peninggian tanggul Kali Baru. Semoga tahun ini bisa dimulai," kata Yusmada.
Kali Baru di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, meluap menyebabkan perempatan Hek atau Jalan H Bokir Bin Dji'un, Kelurahan Kampung Tengah, terendam banjir setinggi 20-40 sentimeter (cm) pada Senin.
Genangan itu menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Raya Bogor dari arah Pasar Rebo menuju Kramat Jati maupun sebaliknya macet total.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023