Jambi (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyatakan sedikitnya 23 ribu rumah warga terendam dalam musibah banjir di Jambi yang terjadi antara akhir 2012 hingga sekarang.
Dihubungi di Jambi, Kamis, Kasi Penanggulangan Bencana BPBD Jambi, Dalmanto, menyebutkan bahwa dalam periode itu banjir telah menggenangi sebagian wilayah Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Tebo, Bungo, Merangin, Sarolangun, dan Kabupaten Kerinci.
"Untuk kerugiannya belum bisa tercatat seluruhnya. Baru dari Sarolangun yang kerugiannya mencapai Rp15 miliar," ujarnya.
Menurut dia, banjir di Jambi diakibatkan curah hujan yang tinggi terlebih dibagian hulu sungai Batanghari sehingga banjir kiriman kerap terjadi dibagian hilir seperti Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi.
"Khusus di Kota Jambi penanganan oleh tim terpadu hingga saat ini sudah memasuki hari keenam. Jika kondisi banjir belum juga surut maka akan diperpanjang lagi," jelasnya.
Total rumah warga di Kota Jambi hingga Rabu (20/2) mencapai 4.000 rumah lebih. Sedikitnya juga ada 12 SD dan SMP yang terendam dan terpaksa diliburkan sementara.
Bahkan kata dia, kondisi ketinggian air sungai Batanghari menunjukkan peningkatan dari hari sebelumnya yakni 14.35 meter.
"Kemungkinan banjir bertambah masih bisa terjadi. Untuk itu kami mengimbau agar warga yang rumahnya terendam segera mengungsi," ujarnya lagi.
Dalmanto menyebutkan BPBD Jambi sudah mendirikan sembilan titik tenda pengungsian. Dari data terakhir BPBD Jambi tercatat sudah mencapai lebih dari 2.000 kepala keluarga yang mengungsi.
Hanya saja, kata dia, masih banyak warga di Kota Jambi yang enggan meninggalkan rumahnya karena khawatir akan barang barang berharga.
Banjir di Kota Jambi terjadi sejak sepekan terakhir. Banjir di ibu kota Provinsi Jambi itu juga sudah merendam beberapa fasilitas umum lain seperti sekolah, masjid, mushola, jalan, dan beberapa fasilitas lain milik warga seperti kolam dan keramba ikan.
(KR-BS)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013