Mekkah, Arab Saudi, (ANTARA/PRNewswire)- Perusahaan Tawafa membuat perubahan paradigma tahun ini, terutama selama musim haji. Sembilan perusahaan utama diharapkan akan menerima lebih dari 1,3 juta jemaah haji tahun ini. Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan kinerja dan memperbaiki layanan mereka agar sesuai dengan persyaratan modern serta 'Visi Kerajaan 2030' untuk mempertahankan bisnis mereka yang sedang berkembang. Kementerian Haji dan Umrah dan Dewan Koordinasi Arbab al-Tawaif Establishments mengembangkan rencana strategis untuk menyukseskan musim haji 2023.

Rencana tersebut termasuk pelatihan 160 pemuda Saudi, untuk mengelola pelaksanaan 'Central Tawaf Program', di lapangan. Program ini memberikan serangkaian layanan kepada para jemaah haji, seperti menerima mereka, menemani mereka selama Tawaf kedatangan, serta memberi mereka wawasan.

Para jemaah haji juga akan memakai gelang pintar yang mendukung pemindaian elektronik, yang menyimpan informasi pribadi untuk memantau dan membantu mereka saat melakukan ritual suci.

Sebanyak 600 pemimpin grup di perusahaan Tawafa memperoleh pelatihan dan kursus kualifikasi di negara asal jemaah haji sebelum tiba di Arab Saudi. Program pelatihan tahun ini menargetkan empat negara: Malaysia, Indonesia, Turki, dan Nigeria.

Upaya ini telah membuahkan hasil; sejak awal Juni hingga saat ini, perusahaan Tawafa berhasil mengangkut lebih dari 300 ribu jamaah dari Bandara Internasional King Abdul Aziz dan Pelabuhan Islam Jeddah, serta lebih dari 500 ribu jamaah dari Madinah dengan 15 ribu bus. Selain itu, hingga sekarang, sudah lebih dari 376 jemaah menyelesaikan Tawaf Qudum.

Dr. Tawfiq Al-Rabiah, Menteri Haji dan Umrah menekankan bahwa semua upaya ini adalah bagian dari inisiatif 'Program Pengalaman Jemaah Haji' yang berupaya untuk memfasilitasi penerbitan visa, meningkatkan jumlah penerbangan, dan meningkatkan layanan di bandara dan dua Masjid Suci.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023