"Kami sudah tidak memberikan makanan tambahan seperti biscuit dan sejenisnya, tetapi pangan lokal yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat saja,"

Sentani (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menyebutkan 80 persen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada instansi tersebut difokuskan pada penindakan spesifik terhadap masyarakat di daerah setempat.

Sekretaris Dinkes Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Senin mengatakan pada 2022 pihaknya mendapatkan alokasi sebesar Rp ,6 miliar dan mengalami peningkatan pada tahun 2023.

"Untuk 2023 alokasi anggaran kita meningkat menjadi Rp3 miliar sehingga akan lebih banyak yang digunakan untuk penindakan spesifik terhadap masyarakat," katanya.

Menurut Edward, dari 80 persen APBN khusus pada dinas kesehatan Kabupaten Jayapura pihaknya fokus pada penindakan kasus stunting.

"Untuk menekan serta mengurangi angka stunting kami mempunyai program pemberian makanan tambahan dari bahan pangan lokal," ujarnya.

Dia menjelaskan dalam pemberian makanan tambahan harus memenuhi kandungan protein, nabati dan hewani, disesuaikan dengan kondisi pada wilayah masing-masing.

"Kami sudah tidak memberikan makanan tambahan seperti biscuit dan sejenisnya, tetapi pangan lokal yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat saja," katanya lagi.

Dia menambahkan Rp 2,6 miliyar dari alokasi APBN pada daerah ini di peruntukan untuk pemberian makanan tambahan bagi anak serta ibu hamil guna menekan stunting.

"Dari 80 persen tersebut di bagi kedalam tiga program yakni pemberian makanan tambahan, penanganan ibu dan anak serta intervensi lingkungan," katanya.
Baca juga: Dinkes: Kasus malaria di Kabupaten Jayapura meningkat pada 2023
Baca juga: Angka stunting di Kabupaten Jayapura menurun jadi 13,79 persen
Baca juga: Dinkes: 66 kampung di Jayapura bebas dari buang air besar sembarangan

Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023