"Apa saja bisa diprediksi, itu tergantung pada data yang dimiliki oleh perusahaan tersebut," kata Pre-Sales Manager PT SAS Institute, Hendrayana Kartiman, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, peranti lunak tersebut bisa digunakan untuk prediksi penjualan, belanja, keuntungan, sampai jumlah karyawan, yang diperlukan perusahaan untuk menyiapkan strategi bisnis masa depan.
"Jadi bukan hanya reporting untuk melihat kondisi saat ini dan ke belakang, tetapi juga bisa untuk forecast ke depan," katanya.
Hasil akhir prediksi tersebut, kata dia, dapat dilihat melalui gambar diagram-diagram sederhana yang mudah dibaca.
Hendrayana mengklaim Visual Analytics bekerja cepat sehingga data yang besarnya sampai hitungan terabyte pun bisa dianalisis hanya dalam beberapa menit.
(lod)
Pewarta: M Baghendra Lodra
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013