Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berbicara mengenai penguatan kerja sama bilateral hingga kedaulatan wilayah saat menerima Wakil Perdana Menteri Vanuatu Jotham Napat Nauka, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin.
“Kita perlu terus mendorong hubungan bilateral yang saling menguntungkan dan saling menghormati, terutama terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah masing-masing,” tutur Wapres saat membuka pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri Vanuatu Jotham Napat Nauka.
Wapres menyampaikan, selain memperkuat kerja sama di bidang pembangunan dan ekonomi, Indonesia juga siap untuk menjadi pintu gerbang bagi Vanuatu menembus atau memasuki pasar ASEAN.
Pada kesempatan itu, Wapres juga menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk memeratakan kesejahteraan bagi rakyat, salah satunya masyarakat Papua.
Wapres menjelaskan, pembangunan di Papua dilakukan dengan tetap menghormati keberagaman yang ada di sana.
“Saya ingin menekankan bahwa pendekatan kesejahteraan akan tetap menjadi prioritas utama, dengan menghormati keberagaman, berdasarkan prinsip keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan. Penyelesaian persoalan keamanan pun ditempuh melalui pendekatan komprehensif,” ujarnya.
Di sisi lain, telah dibentuk juga Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) yang memiliki tugas dan kewenangan untuk melakukan implementasi serta evaluasi akselerasi program percepatan pembangunan di Papua.
“Pemberian otonomi khusus ini telah terencana untuk jangka panjang hingga tahun 2042,” jelas Wapres.
Sementara itu Wakil Perdana Menteri Vanuatu, Jotham Napat Nauka menyampaikan kesungguhan pemerintahnya untuk meningkatkan hubungan antarkedua negara, yang ditandai dengan momen pertemuan pada hari ini.
“Saya melihat bahwa kunjungan saya di sini merupakan suatu hal yang fundamental untuk dapat memulihkan kepercayaan dan untuk menyatakan keinginan agar adanya kerja sama yang baik antara kedua negara,” ujar Jotham.
Ia pun memaparkan kesiapan negaranya untuk menjalin kerja sama di berbagai bidang, salah satu kerja samanya untuk memiliki kota kembar di Indonesia, di antaranya dengan Provinsi Papua.
“Kami juga ingin ada suatu perjanjian kerja sama teknis antarkedua negara dan juga dapat memiliki suatu program sister city dan sister province. Ini dapat dimulai Provinsi Papua dengan Vanuatu,” ungkapnya.
Hadir dalam pertemuan ini diantaranya, Director General Vanuatu Kalfau Kaloris, Chief of Protocol Vanuatu Mark Erson Vano, Head of Maritime Affairs Tony Harrison Tevi dan Private Secretary Richard Kaltongga.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wapres Velix. V. Wanggai, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023