Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, Rabu (Kamis pagi WIB), menetap di bawah 1.600 dolar AS per ounce, tingkat terendah sejak akhir Juli.
Harga emas jatuh menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS bulan lalu.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 26,2 dolar AS atau 1,63 persen menjadi menetap di 1.578 dolar AS per ounce.
Logam mulia ini turun 5,30 dolar AS atau 0,33 persen menjadi menetap di 1.604,2 dolar AS per ounce pada Selasa, mengalami penurunan beruntun keempat. Penyelesaian Rabu menandai penutupan terendah untuk kontrak paling aktif sejak akhir Juli.
Penurunan harga emas memicu pembicaraan tentang sebuah "death cross" di pasar, yang berarti bahwa "bull" (gairah) jangka panjang logam berakhir dan bisa masuk fase "bear" (lesu), menurut analis pasar.
Untuk saat ini, pasar mengantisipasi risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang akan menunjukkan cara-cara untuk mengurangi langkah-langkah pelonggaran kuantitatif dari waktu ke waktu dan mengurangi upaya pembelian aset pada akhir tahun.
Media melaporkan mengutip analis HSBC yang mengatakan emas mungkin terlihat cenderung menurun, jika risalah menunjukkan bahwa bank sentral AS melanjutkan diskusi dari pertemuannya pada Desember mengenai apakah pelonggaran kuantitatif harus diperlambat atau dihentikan sebelum akhir 2013.
Penguatan dolar AS juga menambah tekanan terhadap emas yang berdenominasi dolar AS, Rabu, dengan indeks dolar ICE diperdagangkan lebih tinggi pada 80,76, dibandingkan dengan 80,45 pada akhir Selasa.
Perak untuk pengiriman Maret juga turun 80 sen, atau 2,72 persen, menjadi ditutup pada 28,622 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
(A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013