Bangkok (ANTARA News) - Polisi Thailand, Kamis, memburu seorang bersenjata api yang menembak mati dua fans Piala Dunia dari jarak dekat setelah mereka mengabaikan permintaannya untuk tenang, kata petugas kepolisian. Orang bersenjata api tersebut sedang duduk dekat 10 fans sepakbola Thailand yang menyaksikan pertandingan Italia-Ghana, Senin (12/6), melalui televisi di sebuah restoran di resor tepi pantai yang kondang, Pattaya, 70 kilometer tenggara Bangkok. Fans tersebut semakin liar ketika Italia mencetak sebuah gol ke gawang Ghana dalam pertandingan yang disiarkan di Thailand pada Selasa dinihari, dan adu argumen pecah tatkala orang bersenjata itu meminta mereka untuk tenang, kata petugas kepolisian itu. "Orang bersenjata itu datang sendirian dan tidak bisa menghadapi ke-10 orang itu," kata polisi Pattaya, Mayor Somphol Nakkhamphan. "Maka ia menggunakan senjata apinya untuk membunuh korban." Rincian mengenai penembakan di kota wisata yang reputasinya buruk karena kawasan merah dan kejahatan terorganisir itu masih tidak jelas. Petugas polisi lainnya, Chanapat Navalak, menekankan percekcokan itu disulut oleh alkohol dan bukan sepakbola, menyebut kasus itu "hanya tiga orang mabuk saling berkelahi." Polisi mengidentifikasi laki-laki yang menjadi korban sebagai Chamlong Rongsang, 30, dan Somsak Sornkhun, 41, dan mengatakan orang Thailand yang menjadi tersangka, Somnuk Ratanasaeng, berusia sekitar 30-an, meninggalkan tempat dengan sebuah Mercedes hitam. "Kami mengetahui tersangkanya dan sedang mencarinya," kata Somphol, menambahkan bahwa sang pembunuh menggunakan senjata genggam. Chanapat, wakil kepala polisi Pattaya mengatakan bahwa polisi belakagan menemukan mobil Mercedes tersebut di kota itu dan mengatakan Somnuk sebelumnya ditahan karena memiliki senjata api tanpa ijin. Kanyarat Tiemproh, juru masak di Food and Drink Pub and Restaurant, di kota itu, mengatakan pada harian lokal bahwa korban terus membicarakan mengenai pertandingan Italia-Ghana itu "terlalu keras" bahkan setelah pertandingan. "Orang bersenjata itu kemudian mendekati mereka dan keminta mereka untuk lebih tenang tetapi korban marah dan mereka mulai cekcok," katanya seperti dikutip harian berbahasa Thailand. "Kemudian saya mendengar beberapa tembakan sebelum orang bersenjata api itu berlari ke Mercedes-Benz-nya dan pergi secepatnya," katanya. Thailand tidak bertanding pada Piala Dunia tetapi keranjingan Piala Dunia dan judi. Orang diperkirakan bertaruh hampir satu juta dolar pada turnamen tersebut, menurut sebuah pusat penelitian. Sejak awal Piala Dunia, polisi Thailand telah menahan 140 penjudi dan 30 juru taruh untuk taruhan yang diperkirakan mencapai 13,55 juta baht (352.000 dolar), AFP melaporkan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006