Jakarta (ANTARA) - Pemain Brighton & Hove Albion Adam Lallana berharap timnya dapat bersaing di kompetisi antarklub Eropa yaitu Liga Europa 2023/2024 untuk pertama kalinya dalam sejarah pada musim depan.
Harapan ini dikatakan Lallana apabila timnya mempunyai transfer yang cerdas yang nantinya digabungkan dengan antara muda dan senior dalam tim.
Hingga Minggu (18/6), Brighton telah mendatangkan tiga pemain baru yaitu Joao Pedro dari Watford, James Milner dari Liverpool, dan Mahmoud Dahoud dari Borussia Dortmund.
“Dengan rekrutmen yang cerdas dan dengan pengalaman serta para pemain muda berbakat yang kami miliki di skuat kami, saya harap kami dapat bersaing di semua kompetisi,” kata Lallana, dilansir melalui laman resmi klub, Minggu.
“Tidak ada alasan mengapa kami tidak dapat memiliki kampanye dan tantangan Liga Premier yang sangat bagus di Eropa juga,” lanjutnya.
Baca juga: Lallana sebut Milner dapat berikan dampak besar pada Brighton
Baca juga: Lallana diharapkan bisa turun bela Brighton jamu Newcastle
Mempunyai 24 pertandingan di kompetisi Eropa selama enam musim membela Liverpool FC, pengalaman Lallana berbicara bahwa musim depan jadi musim yang menantang bagi timnya.
“Saya tahu ini akan menantang, dan Anda hanya perlu melihat secara statistik tim-tim yang pernah bermain di Liga Europa atau kompetisi Eropa lainnya,” kata pemain asal Inggris itu.
Dalam kesempatan yang sama, pesepak bola 35 tahun itu mengatakan musim panas ini akan menjadi musim tersibuknya karena ia sedang berfokus mengembalikan performanya setelah cedera hamstring pada pertandingan melawan Leicester City dengan skor 2-2 pada Januari 2023.
“Saya akan memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan selama musim panas untuk memastikan saya kembali dalam kondisi yang baik dan mudah-mudahan saya dapat terus maju dan menjalani musim Eropa yang baik,” ucap Lallana.
Sejak bergabung dengan The Seagulls pada 2020/2021, menit bermain Lallana selalu turun.
Adapun, pada musim perdananya ia tampil 31 kali di seluruh kompetisi dengan satu gol dan satu assists. Lalu, di musim keduanya penampilannya menurun sebanyak 25 kali dengan raihan satu assists.
Kemudian, pada tahun ketiga ia hanya tampil 18 kali dengan tiga gol dan satu assists.
Berbicara menit bermainnya yang selalu menurun dari tahun ke tahun selama membela tim yang bermarkas di American Express Community Stadium itu, Lallana tidak mempersoalkan hal tersebut karena menurutnya ia masih bisa berdampak pada tim meskipun jarang mendapatkan menit pertandingan.
“Saya telah belajar dari banyak situasi sepanjang karir saya bahwa ketika Anda bertambah tua dan waktu bermain Anda menjadi terbatas, Anda bisa menjadi frustrasi,” kata pemain kelahiran 10 Mei 1988 itu.
“Saya mencoba untuk tidak menjadi pria itu dan ada di sana untuk mendukung manajer. Tidak peduli seberapa banyak Anda bermain, saya pikir Anda masih bisa memberi nilai,” lanjutnya.
Baca juga: Leicester naik posisi kedua setelah bangkit tundukkan Brighton
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023