Yogyakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto mengatakan mendiang mantan Ketua Wantimpres Prof. Dr. Sri Adiningsih telah memberikan ratusan nasihat dan pertimbangan untuk Presiden Joko Widodo.

"Pada saat bertugas sebagai ketua wantimpres, kebetulan saya anggota, beliau amat sangat produktif menghasilkan ratusan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden," kata Sidarto saat acara penghormatan terakhir untuk mendiang Prof. Sri Adiningsih di Balairung, UGM, Sleman, Minggu.

Sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan Ketua Wantimpres Presiden Jokowi periode 2014—2019, dia mengakui bahwa Sri Adiningsih adalah sosok yang berintegritas dan disiplin, namun selalu ceria dalam berbagai kesempatan.

Di sela memberikan pertimbangan kepada presiden, kata dia,Sri Adiningsih masih tetap produktif menghasilkan banyak kajian dalam bentuk buku maupun karya lainnya yang bermanfaat bagi bangsa.

Tidak hanya itu, menurut dia, mendiang Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM itu juga memiliki jasa dalam pembangunan ekonomi digital di berbagai pelosok desa dengan mendirikan Institute for Socio-Economic and Digital (ISED).

"Profesor Adiningsih adalah teladan bagi kita semua. Akademisi yang teguh memegang prinsip sepanjang hidupnya untuk dibaktikan bagi bangsa dan negara. Terima kasih Profesor Adiningsih sugeng kundur dalam kasih sayang Tuhan Yangabadi," kata dia.

Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Prof. Dr. Didi Achjar mengatakan bahwa sebagai mantan Ketua Wantimpres, Sri masih menyempatkan diri membantu mengerjakan tugas-tugas yang ada di Senat Akademik UGM.

"Kami sangat teringat dengan beliau yang sangat ramah dan sangat membantu kami dalam mengerjakan tugas-tugas. Kebetulan beliau anggota Senat Akademik dan banyak berkomunikasi dengan kami di dekanat," kata Didi.

Menurut dia, Sri berjasa besar memberikan berbagai sumbangsih pemikiran di bidang ekonomi dan bisnis, seperti makroekonomika, bank, dan lembaga keuangan, termasuk workshop ekonomika moneter.

Selama lebih dari 35 tahun pengabdian, menurut dia, Sri Adiningsih juga telah ditunjuk sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM dan Ketua Pengelola Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM pada tahun 2014.

Sri juga tercatat sebagai anggota tim ahli materi GBHN Bidang Wankamhamnas pada tahun 1998 dan Ombudsman BPPN pada tahun 1999.

Prof. Sri Adiningsih tutup usia di umur 62 tahun pada hari Sabtu (17/6) pukul 18.37 WIB di RSUP Dr. Sardjito, Sleman.

Sri Adiningsih dimakamkan di Gunung Sempu Hills Memorial Park, Sambungan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DIY, Minggu (18/6) sore, setelah mendapatkan penghormatan di Balairung UGM dan GKJ Sawokembar Gondokusuman, Yogyakarta.

Baca juga: Boediono beri penghormatan terakhir untuk Sri Adiningsih di UGM
Baca juga: Sri Mulyani ucapkan duka cita atas meninggalnya Sri Adiningsih

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023