Dinamika perbedaan pendapat itu sudah biasa. Namun, jangan menganggu persiapan Islamic Solidarity Games dan SEA Games agar Merah Putih tetap bisa berkibar di multi event tersebut,"
Bandung (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengharapkan agar perbedaan pendapat yang muncul dalam dunia olahraga di Tanah Air menyangkut penyatuan kembali KONI dan KOI tidak mengganggu persiapan kontingen menghadapi berbagai kejuaraan sepanjang 2013.
"Dinamika perbedaan pendapat itu sudah biasa. Namun, jangan menganggu persiapan Islamic Solidarity Games (ISG) dan SEA Games agar Merah Putih tetap bisa berkibar di multi event tersebut," kata Roy Suryo saat memberi pengarahan dalam Rapat Anggota Tahunan KONI di Bandung, Rabu.
Rapat yang diikuti 33 KONI Provinsi dan wakil dari 50 organisasi olahraga itu juga dihadiri oleh Ketua KOI Rita Subowo.
Menurut Roy, pihaknya memberikan kesempatan pada semua anggota KONI yang memiliki perbedaan pendapat terhadap wacana penyatuan kembali KONI dan KOI seperti sebelumya dengan memberikan surat secara tertulis keinginan merivisi Undang-Undang SKN Nomor 3 Tahun 2005.
Namun, sebagai Menpora, Roy menegaskan agar semua pihak tetap menghargai undang-undang yang berlaku sampai saat ini sebelum dilakukan revisi (amandemen).
Keinginan untuk menyatukan kembali KONI dan KOI yang diusung Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman sempat menjadi topik hangat sebelum digelarnya Musornaslub dan Rapat Anggota Tahunan itu.
Namun, wacana tersebut menjadi mentah dan tidak jadi dibahas dalam Musornaslub karena sebagian besar anggota menyatakan menyadari bahwa hal tersebut melanggar undang-undang dan diperlukan perjuangan panjang.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Surya Dharma mengatakan bahwa program sepanjang 2013 yang paling utama adalah menyiapkan atlet tampil dalam multi event internasional untuk mengembalikan kejayaan olahraga Indonesia.
Untuk pembinaan atlet utama, Prima mengalokasikan di beberapa multi event internasional, diantaranya Asian Indoor Martial Art Games di Incheon (Korsel), Islamic Solidarity Games (ISG) di Riau, serta SEA Games dan ASEAN Para Games di Myanmar.
Atlet pratama dipersiapkan menghadapi ASEAN School Games di Vietnam, Asian Youth Games di Nanjing (China), dan Asian Youth Para Games, juga di China.
Pembinaan atlet muda dan utama menurut Surya mempunyai jenjang yang berkesinambungan yang dibagi beberapa tahapan.
"Tahun 2014 ada lima cabang yang menjadi fokus pembinaan atlet nasional yaitu bulutangkis, angkat besi, tenis lapangan, wushu, dan taekwondo. Sedang tahun 2016 ditambah lagi enam cabang, dayung, renang, atletik, karate, panahan, dan voli indoor," katanya.
(a032/D007)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013