"Pendidikan memiliki peran strategis dalam upaya menangkal radikalisme," katanya, di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu, saat memberikan sambutan pada Rakernas Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) V.
Mahfud mengatakan perlu penanganan yang holistik dan terintegrasi dari berbagai pihak untuk menangkal gerakan-gerakan radikal yang dapat merusak kerukunan dan harmoni dalam kehidupan beragama di Indonesia.
"Guru memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk generasi muda yang memiliki pemahaman yang benar tentang agama dan memegang teguh nilai-nilai toleransi," tuturnya.
Baca juga: Menkopolhukam minta guru ngaji tak terpancing paham radikal
Baca juga: BNPT dorong pendidikan berpikir kritis untuk cegah radikalisme
Mantan Ketua MK itu menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam membangun lingkungan pendidikan yang kondusif, termasuk perlunya menerapkan kurikulum yang berfokus pada pendidikan karakter, nilai-nilai kebangsaan, dan pengetahuan agama yang seimbang.
Menurutnya, dalam menjaga keberagaman dan menghormati perbedaan agama perlu membangun pemahaman yang kuat tentang hakikat agama serta meningkatkan rasa saling menghargai.
"Inilah yang akan membentuk generasi muda berakhlak mulia dan menjunjung tinggi toleransi beragama," tuturnya.
Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menjalankan agama dan keyakinannya dengan bebas.
Dia menekankan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan radikalisme bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023