New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan "sangat prihatin" dengan memburuknya kondisi tahanan Palestina di penjara Israel.

Tahanan Palestina di penjara Israel mogok makan dan kondisi seorang tahanan Palestina, Samer Issawi, sangat memprihatinkan sebab ia berada dalam kondisi kritis, demikian isi pernyataan yang dibacakan oleh Juru Bicara Ban, Martin Nesirky, Selasa (19/2).

Dalam pernyataannya, Sekretaris Jenderal PBB juga mengatakan bahwa penyelesaian "perlu dicapai tanpa penundaan guna menyelesaikan nasib buruk tahanan tersebut dan terwujudnya ketenangan".

Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini, pemimpin PBB itu mendorong pemerintah Israel mematuhi kesepakatan 14 Mei 2012, yang juga meliputi penerapan hak besuk keluarga tahanan.

"Hak asasi manusia bagi semua tahanan dan narapidana Palestina di penjara Israel harus sepenuhnya dihormati," kata Ban dalam pernyataan yang dikutip Xinhua.

Selama percakapan telepon tersebut, Ban merujuk kepada tahanan "yang dipenjarakan berdasarkan penahanan administratif tanpa dakwaan".

"Mereka yang ditahan mesti dituntut dan menghadapi pengadilan dengan jaminan keadilan sejalan dengan standard internasional, atau segera dibebaskan," katanya.

(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013