Jakarta (ANTARA) - Hasil survei terbaru dari Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meraih elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) di antara sejumlah nama potensial lainnya.
"Untuk (bakal) cawapres ini adalah nama-nama yang kami tawarkan kepada publik, tertinggi Erick Thohir," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat menyampaikan hasil survei di Jakarta Pusat, Jumat.
Dedi menyebutkan dalam simulasi pertanyaan semi terbuka dengan 20 pilihan nama yang diajukan kepada responden, Erick Thohir menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas sebesar 15,5 persen.
Selanjutnya, di urutan kedua ditempati oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dengan elektabilitas sebesar 11,1 persen. Kemudian, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di urutan ketiga dengan perolehan sebesar 10,9 persen.
"Ridwan Kamil di posisi keempat (sebesar) 6,7 persen," tambah Dedi.
Baca juga: Pengamat sebut Erick berpotensi jadi cawapres sebab sukses pimpin BUMN
Selanjutnya, di urutan kelima hingga seterusnya, secara berturut-turut diisi oleh Sandiaga Uno (6,5 persen), Airlangga Hartarto (3,8 persen), Puan Maharani (3,1 persen), Muhammad Zainul Majdi (1,9 persen), Andika Perkasa (1,9 persen), dan Susi Pudjiastuti (1,7 persen).
Berikutnya, Tri Rismaharini (1,4 persen), Muhaimin Iskandar (1,2 persen), Tito Karnavian (1,1 persen), Basuki Hadimoeljono (0,8 persen), Zulkifli Hasan (0,8 persen), Khofifah Indarparawansa (0,4 persen), Salim Segaf Aljufri (0,2 persen), serta Surya Paloh (0,1 persen).
Dedi menyebut bahwa elektabilitas tertinggi juga secara konsisten diperoleh Erick Thohir saat dipasangkan dengan tiga nama kandidat potensial bakal calon presiden (capres), yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.
"Disandingkan dengan Prabowo Subianto, dia (Erick) akan dapat 21,4 persen pemilih yang setuju dengan Erick Thohir-Prabowo. Ada 20,5 persen setuju Erick Thohir disandingkan dengan Anies Baswedan dan 26,8 persen kalau Erick Thohir disandingkan dengan Ganjar Pranowo," tuturnya.
Baca juga: Anggota DPR apresiasi gebrakan Erick Thohir di PSSI
Dia menilai tingginya elektabilitas Erick Thohir dalam survei itu disebabkan oleh kinerja maupun gebrakan darinya yang mampu menarik cukup besar perhatian publik.
"Karena faktor Piala Dunia, kemudian PSSI, kemudian akan ada agenda (sepak bola Indonesia lawan) Argentina misalnya," ujar Dedi.
Survei IPO itu dilakukan pada 5-13 Juni 2023 dengan menggunakan metode multistage random sampling dan diikuti sebanyak 1.200 responden. Batas kesalahan atau margin of error survei itu sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Indikator sebut medali emas sepak bola naikkan elektabilitas Erick
Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: IndoStrategi: Elektabilitas Erick Thohir duduki posisi teratas
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023