Kredibilitas dari pemilihan umum Kamboja akan dinilai dari apakah kelompok oposisi politik diizinkan untuk berpartisipasi secara penuh dan adil."
Phnom Penh (ANTARA News) - Amerika Serikat pada Selasa mendesak Kamboja mengizinkan pemimpin oposisi yang yang sedang diasingkan, Sam Rainsy, untuk turut bersaing dalam pemilihan umum tahun ini.
"Kredibilitas dari pemilihan umum Kamboja akan dinilai dari apakah kelompok oposisi politik diizinkan untuk berpartisipasi secara penuh dan adil," kata Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Pekerja, Michael Posner, lapor AFP.
"Pemerintah harus mengambil langkah nyata untuk memastikan bahwa semua partisipan politik--yang merepresentasikan pandangan-pandangan berbeda--dapat berkompetisi secara jujur dalam pemilu Juli, termasuk di antaranya Sam Rainsy," kata dia.
Sam Rainsy, yang dinilai merupakan lawan utama Perdana Menteri HunSen, saat ini tinggal di Prancis untuk menghindari penjara atas rangkaian putusan yang dinilai oleh pengamat berdasar atas motivasi politik.
Pemimpin kelompok oposisi itu merupakan ketua Partai Penyelamat Nasional Kamboja, yang dibentuk tahun lalu untuk menantang kekuasaan Hun Sen yang telah bertahan selama 28 tahun.
Posner mengatakan bahwa pemilu pada Juli "akan menguji komitmen pemerintah untuk mendukung demokrasi multi partai".
Sam Rainsy, 63, akan dipenjara total 11 tahun apabila dia kembali ke negaranya.
Dia diputus 10 tahun penjara secara "in absentia" pada 2010 atas penyiaran peta perbatasan dengan Vietnam yang salah. Putusan tersebut kemudian dikurangi menjadi tujuh tahun.
Rainsy kemudian dihukum atas dua kasus yang berbeda, yang satu berkaitan dengan perbatasan Vietnam dan yang lain karena pernah menuduh menteri luar negeri sebagai anggota rezim Khmer Merah yang brutal pada akhir 1970an.
Pada November lalu, Komite Pemilihan Umum Kamboja mengumumkan bahwa Sam Rainsy tidak dapat menjadi kandidat dalam pemilu karena tersangkut masalah hukum.
Pemerintah bersikeras bahwa Rainsy harus menjalani hukuman di penjara.
Hun Sen (61) saat ini telah memimpin Kamboja sejak 1985 dan berjanji untuk tetap berada di jabatannya sampai dia berumur 90 tahun.
Dalam pemilu parlemen terakhir pada 2008, kendaraan politik Hun Sen, Partai Rakyat Kamboja, berhasil merebut 90 kursi dari 123 di Majelis Nasional. (G005/RN)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013