Kami yakin ini akan terus berlanjut, seiring dengan bergulirnya sejumlah proyek strategis yang kini tengah dikerjakan
Jakarta (ANTARA) - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) meraih kinerja keuangan positif sepanjang 2022 sekalipun prestasi tersebut diraih melalui upaya yang tidak mudah.
"Semua kerja keras, langkah efisiensi, dan pengembangan usaha yang dijalankan berdampak positif bagi perseroan," kata Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNBR, Anindya mengatakan perseroan tercatat meraih pendapatan bersih sebesar Rp3,62 triliun di sepanjang 2022. Secara year-on-year angka ini tumbuh sebesar 51,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,39 triliun.
Perseroan juga membukukan laba usaha sebesar Rp231,9 miliar, atau naik Rp211,2 miliar (1.020,7 persen) dibanding 2021 yakni Rp20,7 miliar.
Kenaikan pendapatan bersih sebesar Rp1,23 triliun ini sebagai dampak dari peningkatan kinerja usaha sepanjang 2022.
Pada sektor otomotif, pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) secara konsolidasi mencapai lebih dari Rp1 triliun, terdiri dari unit industri elektrifikasi sebesar Rp148 miliar, serta didukung unit PT Bakrie Autoparts Rp488,7 miliar, PT Braja Mukti Cakra sebesar Rp512,8 miliar dan PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa Rp146,1miliar.
"Kami yakin ini akan terus berlanjut, seiring dengan bergulirnya sejumlah proyek strategis yang kini tengah dikerjakan,” katanya.
Upaya strategis yang dimaksud antara lain adalah proyek elektrifikasi transportasi yang secara khusus dikembangkan oleh anak usaha PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), juga proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan lainnya.
“Tentu, seperti tahun-tahun sebelumnya, sektor manufaktur masih menjadi salah satu penyumbang utama, selain sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh VKTR,” katanya.
Bidang manufaktur pipa baja masih menjadi kontributor utama peningkatan pendapatan kami tahun ini, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries Rp2,06 triliun, dan PT South East Asia Pipe Industries Rp130 miliar. Namun mulai terlihat proyek strategis seperti VKTR sudah dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja Perseroan.
Beberapa unit usaha BNBR, tambahnya, juga berhasil mencetak prestasi bagus. PT Bakrie Pipe Industries (BPI) contohnya, mampu menorehkan pendapatan sebesar Rp2,06 triliun, atau naik 93,1 persen dibanding pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp1,06 triliun.
Pendapatan BPI melonjak seiring kenaikan permintaan dari general market sebesar Rp578,5 miliar, dari Rp706 miliar di 2021 menjadi Rp1,28 triliun di 2022 dan juga diikuti kenaikan order dari sektor migas sebesar Rp415,5 miliar (Rp361,5 miliar di 2021 menjadi Rp777 miliar pada 2022).
Pendapatan PT Bakrie Autoparts naik 38 persen dari Rp679 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp934,7 miliar di 2022. Hal ini terjadi terutama karena adanya kenaikan volume penjualan. Kenaikan ini berasal dari wholesale ATPM khususnya Mitsubishi & Hino maupun pasar suku cadang sehubungan dengan stimulus kebijakan PPNBM 0 persen hingga September 2022.
Permintaan atas produk casting juga turut naik dampak dari permintaan produk berkategori Euro-4 dan permintaan ekspor atas salah satu produk best seller Mitsubishi yaitu MPV Xpander.
Baca juga: BNBR dukung penggunaan energi hijau melalui Formula E
Baca juga: VKTR fokus mengembangkan kendaraan listrik bus dan truk
Baca juga: Anak usaha BNBR bidang kendaraan listrik segera "Go Public"
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023