Jakarta (ANTARA) - Presiden Kelima Republik Indonesia yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri unjuk kebolehan dengan mengoreksi cara para pemain gamelan Bali memainkan alat musik tradisional tersebut sehingga lebih bersemangat.
Momen langka itu terjadi saat Megawati menghadiri acara penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Bidang Kesenian antara Jawa Tengah-Bali di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat.
Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga hadir untuk menandatangani MoU antara kedua pemerintah provinsi tersebut.
Semenjak acara masih berlangsung, Megawati memang kelihatan beberapa kali melirik ke arah para pemain gamelan, jumlahnya belasan anak muda, yang duduk di sebelah kiri Megawati yang menghadap ke panggung.
Sejumlah juru kamera dan fotografer mengaku Megawati terlihat berkali-kali mengarahkan kepala dan matanya ke arah kelompok pemusik tersebut.
Setelah MoU ditandatangani, dilanjutkan sesi foto bersama, dan diumumkan bahwa acara sudah selesai, Megawati bukannya beranjak meninggalkan ruangan, namun malah berjalan ke arah para pemain gamelan.
Megawati lalu meminta mereka memainkan alunan musik tradisional Bali. Kecapi dipetik, seruling ditiup, gendang dipukul, dan gamelan ditabuh dan Megawati memperhatikan cara mereka bermain dan langsung memberi instruksi.
Terlihat Megawati meminta pemain gendang agar lebih mengangkat lengannya saat memukul alat musik. Begitupun kepada pemusik perempuan yang memainkan gamelan. Megawati memintanya agar lebih bersemangat dan luwes memainkan tangannya.
"Nah begitu," kata Megawati.
Megawati lalu beralih ke peniup seruling. Megawati mengarahkannya agar sambil meniup, ia juga menggerakkan tubuh dan badannya sesuai alunan nada yang dimainkan. Tampak Megawati menirukan gerakan yang ia inginkan untuk ditiru oleh sang peniup seruling.
Namun Megawati tampaknya masih merasa harmoni musik belum sempurna dan penyebabnya adalah seorang pemain gendang yang kebetulan berada di dekat Megawati.
"Enggak, enggak begitu," kata Megawati dan minta agar musik dihentikan.
Megawati lalu meminta stik pemukul gendang kepada anak muda yang memainkannya. Lalu meminta agar kendang diputar ke arahnya, lalu menunjukkan sendiri bagaimana cara memukul gendang yang baik.
"Teng, teng, teng, teng, tek," begitu suara irama nada yang dimainkan oleh Megawati.
Sontak contoh memukul gendang itu mengundang tepuk tangan dari orang-orang yang melihatnya, seperti Koster dan Bintang. Si pemusik muda lalu mengikuti cara Megawati memukul gendang itu.
Para pemusik pun melanjutkan orkestra musik tradisional dengan makin bersemangat seperti arahan Megawati. Tentu sembari Megawati berjalan menjauh meninggalkan lokasi.
Tak lama, Ganjar juga menghampiri para pemusik tersebut. Ia berterima kasih sambil mengatakan kata-kata penyemangat. Ganjar bertanya mereka dari mana, dijawab adalah perwakilan dari sekolah menengah atas (SMA) di Bali.
"Masih anak-anak SMA ya, bagus, keren," kata Ganjar sambil memberikan dua jempol kepada para pemusik yang makin bersemangat.
“Terima kasih ya,” kata Ganjar lagi yang disambut tepuk tangan para pelajar.
Tampak para pemusik itu menampilkan wajah sumringah dan senang. Sejumlah wartawan yang ada di sana bertanya, bagaimana senang ya?
Mereka tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepala. Seorang di antaranya menjawab dengan sederhana. Memberi jempol tangan tanda perasaan mantap di hatinya.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Rasa-rasanya Bu Megawati tak boleh pensiun
Baca juga: Megawati beri pesan ke TVRI: Tunjukkan semangat juang cerdaskan bangsa
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023