untuk mencegah pemberontak merebut bandara terbesar kedua negara itu

Beirut (ANTARA News) - Ratusan tentara didukung kendaraan militer memasuki Provinsi Aleppo, Selasa, setelah gerak maju pemberontak dan pertempuran berkobar untuk menguasai bandar udara kedua terbesar Suriah, kata kelompok pemantau.

Pasukan bantuan itu tiba di kota Tal-Aran di tenggara provinsi itu, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.

Pengerahan pasukan itu dilakukan setelah gerak maju pemberontak yang tidak diduga dalam usaha mereka untuk menguasai pangkalan-pangkalan udara di Suriah utara dan merebut bandara internasional Aleppo.

"Pasukan dalam jumlah besar kini sedang mendekat Aleppo dari timur, yang dikirim dari Suriah tengah, untuk mencegah pemberontak merebut bandara terbesar kedua negara itu," kata direktur Observatorium itu Rami Abdel Rahman.

"Tentara tidak akan membiarkan bandaran internasional itu jatuh tanpa satu pertempuran seru."

Dalam pekan lalu, pemberontak telah merebut pangkalAn-pangkalan udara di Al-Jarrah, Hassel dan Base 80, serta satu pos pemeriksaan dekat bandara internasional itu.

Pada Senin, mereka melakukan serangan singkat ke gudang bahan bakar bandara itu sebelum dihalau tentara, kata satu sumber militer kepada AFP.

Sumber itu juga mengatakan pemberontak merebut satu gedung strategis yang terletak 100 meter dari bandara itu.

Pertempuran antara pemberontak dan pasukan juga meletus Selasa di Damaskus selatan, tempat balabantuan tentara digelar dalam usaha mengusir pemberontak ke luar dari daerah-daerah sekeliling ibu kota itu, kata Observatorium tersebut.

"Pemberontak dan pasukan reguler terlibat baku tembak di pintu masuk kamp pengungssi Palestina Yarmuk di Damaskus," kata kelompok pemantau itu.

Surat kabar Al-Watan yang propemerintah pada saat yang sama memberitakan "bentrokan-bentrokan senjata dekat Sayyida Zeinab (tenggara Damaskus) dan sekeliling kamp Yarmuk".

Kamp yang menampung ribuan pengungsi Palestina dilanda pertempuran seru di dalam dan di luar kompleks itu sejak akhir tahun lalu.

Sepanjang musim dingin, tentara telah terlibat dalam satu usaha mendesak pemberontak ke luar dari Damaskus, dengan melancarkan serangan setiap hari terhadap daerah-daerah mereka di seluruh ibu kota itu.

Tetapi di Provinsi Damaskus,seperti banyak di daerah lain negara itu, pemberontak dan tentara telah mencapai satu kebuntuan militer, kata Abdel Rahman.

"Di seluruh Suriah hari ini, ada ratusan titik api. Baik tentara maupun pemberontak dalam situasi tegang," katanya.

"Kendatipun pemberontak memperoleh kemajuan-kemajuan penting di beberapa daerah seperti Provinsi Aleppo, tentara tidak akan membiarkan daerah yang strategis direbut. Jadi yang kami perkirakan ada satu perang jangka panjang yang melelahkan."

PBB mengatakan hampir 70.000 orang tewas dalam konflik di Suriah.

Pada Senin setidaknya 154 orang tewas akibat aksi kekerasan di seluruh Suriah termasuk 63 tentara dan 54 petempur pemberontak, kata Observatorium itu.
(H-RN)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013