Mogok makan sehari itu adalah ungkapan terakhir solidaritas

Ramallah (ANTARA News) - Sekitar 800 warga Palestina, yang mendekam di penjara Israel, menolak makanan sebagai kesetiakawanan mereka dengan empat tahanan lain yang telah melakukan mogok makan.

Menurut kelompok Prisoners` Club, yang bermarkas di Ramallah, 800 tahanan di tiga penjara ikut dalam mogok makan sehari, di antara mereka terdapat anggata Hamas, Jihad Islam, Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PFLP), dan Front Demokratik bagi Pembebasan Palestina (DFLP).

Sivan Weizman, juru bicara Badan Kepenjaraan Israel (IPS) mengonfirmasikan ratusan tahanan menolak sarapan pagi tetapi mengatakan ada 500 tahanan dalam dua fasilitas.

"Lima ratus warga Palestina menolak sarapan pagi. Mereka akan menolak makan siang dan malam," katanya kepada AFP, Selasa.

Mogok makan sehari itu adalah ungkapan terakhir solidaritas mereka dengan empat tahanan yang telah melakukan mogok makan yang lama dan kesehatan mereka menimbulkan protes-protes di Tepi Barat serta pernyataan-pernyataan kecemasan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pemerintah-pemerintah Barat.

Keempat orang itu, Samer Issawi (33), Tareq Qaadan (40), Jafar Ezzedine (41), dan Ayman Sharawna (36) telah menolak makanan antara dua sampai tujuh bulan.

Statistik yang disiarkan oleh kelompok hak-hak warga Israel B`Tselem menunjukkan pada akhir tahun 2012, 4.500 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel.

(H-RN)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013