Indonesia punya etos kerja bagus, oleh karena itu banyak negara lagi minta.
Cirebon (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, saat ini peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang produktif menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk mampu keluar dari Middle Income Trap (MIT).
“Kuncinya kan SDM yang produktif, juga sampai ada negara di Afrika mencapai bonus demografi tapi produktivitasnya turun. Akibatnya jumlah penduduk tinggi, anak mudanya tinggi, yang naik pengangguran, bukan produktivitas. Jadi itu yang coba kita kejar,” kata Menko Airlangga, di Cirebon, Jawa Barat, Jumat.
Menurutnya, Indonesia saat ini mempunyai bonus demografi yang mampu menjadi peluang utama untuk keluar dari MIT. Namun, di balik bonus demografi tersebut, SDM yang dimiliki perlu dipacu lagi produktivitasnya.
“Karena pada saat kita mau melepas dari Middle Income Trap, kontribusi industri kita mau dinaikkan, dari 20 persen sekarang ke 25 persen, ujungnya dinaikkan ke 30 persen,” ujarnya pula.
Salah satu upaya yang tengah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas yakni melalui program Kartu Prakerja.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan, strategi kedua yang dianggap efektif untuk meningkatkan produktivitas SDM yaitu dengan program Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Hal itu dikarenakan durasi vokasi yang hanya berlangsung selama dua tahun, dengan setahun praktik lapangan.
Adapun Indonesia beberapa waktu lalu telah menjalankan program penyaluran tenaga vokasi dengan berbagai negara, seperti Singapura dan Hungaria guna mengembangkan SDM Indonesia.
Airlangga mengungkap bahwa program kerja sama penyaluran vokasi itu telah berhasil menguntungkan kedua belah pihak dari peningkatan kualitas SDM hingga terpenuhinya kebutuhan tenaga vokasi di negara tujuan tersebut..
“Indonesia punya etos kerja bagus, oleh karena itu banyak negara lagi minta. Nah, ini sedang kita dorong sebanyak mungkin untuk kirim ke luar negeri sehingga pada saat mereka pulang mereka sudah mempunyai kemampuan, keterampilan yang sudah best practice world standard, nah itu akan mendorong industri kita juga,” ujarnya pula.
Baca juga: Menkeu: Ekonomi RI perlu tumbuh di atas 6 persen untuk keluar dari MIT
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023