Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Bengkulu Hauliantua Pohan menyebutkan bahwa pemeriksaan kesehatan hewan ternak tersebut dilakukan guna memastikan ternak yang dijual tersebut telah layak untuk dikurbankan.
"Ada 12 ekor hewan ternak jenis sapi yang kita temui tidak memenuhi syarat. Untuk alasannya berbeda-beda, seperti umurnya kurang, kondisi fisik dan lain sebagainya," ujar dia di Kota Bengkulu, Jumat.
Baca juga: Ahli IPB digandeng latih juru sembelih hewan kurban di Muara Enim
Baca juga: Tips mengolah daging kurban ala Chef Stefu
Lanjut Pohan, Pemerintah Kota Bengkulu telah dan beberapa waktu ke depan akan terus melakukan pendataan guna persiapan pemotongan hewan kurban pada Idul Adha 1444 Hijriah.
"Kita juga data jenis kelamin ternak, kondisi fisik dan lainnya. Kemudian, kita tandai di bagian telinga, jadi nanti di telinga hewan kurban ada barcode. Ketika discan bisa tahu data sapi itu punya siapa," katanya.
Sementara itu, menjelang perayaan Idul Adha 1444 Hijriah, harga hewan kurban masih stabil, untuk jenis sapi berkisar Rp17 juta hingga Rp22 juta per ekor dan untuk harga kambing di kisaran Rp1,7 juta hingga Rp2,5 juta per ekor.
Salah seorang pedagang sapi di Kota Bengkulu, Imam Syafi'i menerangkan bahwa saat ini belum ada kenaikan harga hewan kurban di Bengkulu.
Baca juga: Bupati Purwakarta pastikan stok hewan kurban aman
Baca juga: Legislator pertanyakan data DKI terkait tidak ada ternak berpenyakit
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023