Komentar seputar valas dari Ueda akan menjadi kunci untuk diperhatikan pada konferensi pers mengingat tekanan baru-baru ini pada yen, tetapi menurut saya BoJ akan melihat itu sebagai sementara dan tidak mungkin bereaksiSingapura (ANTARA) - Saham Asia naik ke level tertinggi empat bulan pada Jumat, karena data ekonomi AS memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari kampanye kenaikan suku bunga, sementara yen jatuh setelah Bank Sentral Jepang (BoJ) mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang terangkat 0,75 persen dan menuju kenaikan 2,8 persen dalam seminggu, kinerja mingguan terbaiknya sejak Januari.
Tetapi kontrak berjangka menunjukkan pasar Eropa ditetapkan untuk awal yang lebih tenang, dengan Eurostoxx 50 berjangka naik 0,05 persen, DAX berjangka Jerman naik 0,10 persen dan FTSE berjangka turun 0,03 persen. E-mini berjangka untuk S&P 500 turun 0,12 persen.
BoJ mengakhiri minggu yang berat bagi bank sentral, menepati janjinya untuk "dengan sabar" mempertahankan stimulus besar-besaran guna memastikan Jepang secara berkelanjutan mencapai target inflasi 2,0 persen disertai dengan kenaikan upah.
Seperti yang diperkirakan secara luas, BoJ mempertahankan target suku bunga jangka pendek -0,1 persen dan batas 0,0 persen pada imbal hasil obligasi 10-tahun yang ditetapkan di bawah kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC).
Investor sekarang menunggu konferensi pers Gubernur Kazuo Ueda (06.30 GMT) untuk pandangannya tentang inflasi, prospek kebijakan dan penurunan yen yang diperbarui.
"Komentar seputar valas dari Ueda akan menjadi kunci untuk diperhatikan pada konferensi pers mengingat tekanan baru-baru ini pada yen, tetapi menurut saya BoJ akan melihat itu sebagai sementara dan tidak mungkin bereaksi," kata Charu Chanana, ahli strategi pasar di Saxo Markets.
Yen melemah 0,25 persen menjadi 140,68 per dolar, di bawah level terendah tujuh bulan di 141,50 yang disentuh pada Kamis (15/6/2023). Nikkei berbalik positif setelah keputusan BoJ, memulihkan kerugian awal, berakhir naik 0,66 persen, menetapkan kenaikan 10 minggu berturut-turut.
Kepala ahli strategi global Nikko Asset Management John Vail mengatakan pertemuan itu bukan kejutan dan perubahan ekspektasi ketika BoJ akan men-tweak YCC bisa menekan yen.
"Siapa pun yang menjual yen harus tahu bahwa jika yen melemah, pemerintah Jepang kemungkinan akan melakukan intervensi dengan cepat dan dengan sedikit peringatan."
Pasar saham China memperpanjang kenaikan setelah bank sentral memangkas biaya pinjaman pinjaman jangka menengah pada Kamis (15/6) untuk pertama kalinya dalam 10 bulan guna membantu pemulihan ekonomi yang goyah. Investor berharap lebih banyak stimulus dalam waktu dekat.
Indeks acuan saham unggulan China CSI 300 ditutup naik 0,96 persen, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong berakhir terangkat 1,07 persen.
S&P 500 dan Nasdaq melonjak pada Kamis (15/6) untuk ditutup pada level tertinggi dalam 14 bulan setelah data menunjukkan penjualan ritel AS secara tak terduga naik pada Mei, sementara klaim pengangguran AS lebih tinggi dari yang diharapkan.
"Jika pasar tenaga kerja AS akhirnya mulai melemah, ini memberikan kredibilitas pada keputusan Fed untuk berhenti," kata Ryan Brandham, kepala pasar modal global Amerika Utara di Validus Risk Management.
Banyaknya data membantu memperkuat taruhan bahwa Fed tidak akan menindaklanjuti dengan kenaikan suku bunga lebih banyak seperti yang diisyaratkan oleh bank sentral pada Rabu (14/6) ketika membiarkan suku bunga tidak berubah.
Pasar sekarang memperkirakan peluang 69 persen dari bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan, menurut alat CME FedWatch.
Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (15/6) membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut ketika menandai risiko dari kenaikan upah dan merevisi proyeksi inflasi. ECB juga menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dengan membawa suku bunga kebijakan menjadi 3,5 persen, level yang tidak terlihat sejak tahun 2001.
"(Presiden ECB) Lagarde bersikeras bahwa ada lebih banyak hal yang harus dibahas, tetapi nada keseluruhan dari konferensi pers menunjukkan bahwa mungkin tidak banyak lagi yang harus dilakukan, meskipun perkiraan inflasi telah ditingkatkan," kata ahli strategi dari NatWest Markets dalam sebuah catatan.
Di pasar mata uang, euro berada di 1,0939 dolar, melayang mendekati level tertinggi satu bulan yang disentuhnya pada Kamis (15/6) setelah keputusan ECB.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama, berada di 102,22, melayang mendekati level terendah satu bulan di 102,08 yang disentuh semalam.Baca juga: Saham Asia dibuka menguat dekati puncak 4 bulan jelang putusan BoJ
Baca juga: Saham Asia mandeg, suku bunga AS diproyeksikan lebih tinggi lebih lama
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023