Jakarta (ANTARA) - Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Kejahatan dan kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebutkan, para pelaku perjudian di Sawah Besar, Jakarta Pusat, menggunakan bel untuk mengelabui petugas.
"Kalau setiap ada polisi, jadi pakai semacam bel. Jadi yang jaga di depan pakai bel, dia yang megang bel, kalau ada yang dicurigai pencet bel. Nggak bubar, langsung ditutup (tempat judi) tuh," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Panjiyoga juga menyebut, mata-mata di sekitar lokasi penangkapan banyak namun dia tidak bisa memastikan para mata-mata tersebut.
Baca juga: Polisi menangkap wanita diduga pengepul uang judi daring di Jakbar
Panjiyoga menegaskan, Polda Metro Jaya akan terus berkomitmen bertindak tegas terhadap tindak pidana perjudian dalam bentuk apapun termasuk judi daring (online).
"Ini semua butuh penyelidikan, apalagi kalau kayak 'online' gitu juga perlu analisa data. Jadi memang perlu tahapan-tahapan, sementara kami dapat info ini sudah lama, tapi mereka tidak terus-terusan bermain," katanya.
Subdit Jatanras Polda Metro Jaya juga masih mendalami terkait banyaknya para lanjut usia (lansia) yang ditangkap di lokasi perjudian.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menangkap 44 pelaku perjudian paikyu dan tasiau di Jakarta Pusat.
Baca juga: Polisi tetapkan 16 tersangka atas kasus judi online di Cengkareng
Hengki menjelaskan, para tersangka ini melakukan perjudian di sebuah rumah kontrakan yang beralamat di Jalan Karang Anyar Gang Buntu RT 16 RW 09 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Tersangka sebanyak 44 orang ini memiliki peran yang berbeda-beda. Yaitu, dua orang selaku penyelenggara atau pemilik tempat perjudian, F alias A selaku bos penyelenggara dan SS alias S sebagai koordinator penyelenggara.
Baca juga: Polda Metro Jaya tangkap 60 tersangka perjudian di Jakpus
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023