New York City (ANTARA) - Seorang balita berusia 2 tahun yang dapat mengakses senjata api yang tidak aman, secara tidak sengaja tertembak dan kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat di Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat (AS), pada akhir pekan lalu, menurut pihak kepolisian.
Insiden penembakan itu terjadi hanya beberapa hari setelah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun menembak sebanyak dua kali adik laki-lakinya yang masih bayi di Detroit, Michigan, setelah dapat mengakses senjata api tanpa pengawasan, menurut laporan CBS News awal pekan ini.
Menurut organisasi nirlaba Everytown for Gun Safety, senjata api menjadi penyebab utama kematian anak-anak usia di bawah 18 tahun di AS, dengan kasus penembakan tidak disengaja mencapai 5 persen dari kematian akibat senjata api tahunan di kalangan anak-anak berusia 17 tahun ke bawah.
Sejak awal 2015 hingga akhir 2022, setidaknya terdapat 2.802 kasus penembakan tidak disengaja oleh anak-anak berusia 17 tahun ke bawah yang mengakibatkan 1.083 kematian dan 1.815 orang cedera, menurut Everytown.
Pada April, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer menandatangani undang-undang yang menuntut persyaratan penyimpanan yang aman untuk senjata api. Undang-undang tersebut disahkan setelah lebih dari 110 insiden senjata api yang melibatkan anak-anak tercatat di Michigan sejak 2015.
Namun, sejak Whitmer menandatangani undang-undang penyimpanan tersebut, masih ada beberapa kasus anak-anak dapat mengakses senjata yang tidak aman di negara bagian itu, kata laporan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023