Jakarta (ANTARA) - China mencatat peningkatan tahunan sebesar 57 persen dalam cadangan litiumnya pada 2022, tunjuk data resmi pada Rabu (14/6).
Provinsi Jiangxi di China Timur menyumbang 40 persen dari total cadangan litium negara itu, menyumbang porsi terbesar, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Sumber Daya Alam China dalam sebuah konferensi pers.
Di antara semua jenis mineral yang ditemukan secara nasional, hampir 40 persen mencatatkan peningkatan cadangan tahun lalu, kata kementerian tersebut.
Dengan menyertakan litium, mineral yang memiliki signifikansi strategis seperti kobalt dan nikel juga mengalami peningkatan cadangan selama periode tersebut.
Biasa disebut sebagai "minyak putih", litium banyak digunakan di berbagai sektor seperti penyimpanan energi, teknik kimia, farmasi, metalurgi, dan elektronik. Mineral ini memainkan peran yang semakin besar dalam pergeseran ekonomi hijau dan rendah karbon serta pengembangan kendaraan energi baru.
China memiliki beragam jenis litium, dengan sebagian besar tambang litiumnya terletak di Jiangxi, Qinghai, Sichuan, dan Tibet.
China telah mengumumkan bahwa negara tersebut akan mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023