Saya selalu bangga dan bersyukur menjadi bagian dari anggota Polri.

Tanjungpinang (ANTARA) - Sebagai personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), polisi ini selalu patuh menjalankan tugas dan kewajiban pokoknya.

Namun lebih dari itu, ia juga dikenal sebagai pelopor lahirnya program "Pustaka Keliling dan Pojok Baca" Kepolisian Republik Indonesia di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Sebuah pulau yang berbatasan langsung dengan negeri jiran, Malaysia dan Singapura.

Polisi plus tersebut adalah Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Abdul Gafur, anggota Polresta Tanjungpinang, Polda Kepri, yang dipercaya mengemban amanah menjadi Bhabinkamtibmas di Kelurahan Pinang Kencana, Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Menjabat Bhabinkamtibmas sejak tahun 2016 sampai sekarang, menjadi pengalaman berharga bagi pria yang akrab disapa Gafur tersebut.

Sebelum itu, ia tercatat pernah menjadi anggota polisi Satuan Lalu Lintas, Sabhara, hingga bagian reserse di lingkungan Polresta Tanjungpinang.

Pada awal tugasnya di Kelurahan Pinang Kencana, Gafur cepat beradaptasi dengan warga setempat. Tugas utamanya melakukan pembinaan masyarakat, deteksi dini, dan mediasi/negosiasi agar tercipta kondisi yang kondusif di kelurahan sekitar.

Karena dekat dengan warga, membuat Gafur menerima berbagai keluhan atau pengaduan terkait persoalan-persoalan yang dihadapi warga di tempatnya bertugas.

Satu di antara keluhan yang paling banyak disampaikan warga, terutama para orang tua kala itu, yakni maraknya anak-anak/siswa sekolah dasar (SD) yang menghabiskan waktu bermain komputer di warung internet (warnet), bahkan sampai larut malam padahal paginya mereka harus sekolah.

Beberapa kali digelar razia, Gafur memang mendapati banyak anak SD, rata-rata usia 9 tahun, nongkrong di warnet, main game online, dan sebagainya.

Gafur prihatin karena nongkrong di warnet bisa berpengaruh buruk terhadap perkembangan siswa SD. Misalnya, kecanduan bermain game online hingga lupa jam belajar.

Berangkat dari kondisi itulah, ia terinspirasi membuat terobosan, membangun "Pustaka Keliling" guna meningkatkan minat baca anak-anak setempat agar mereka tak menghabiskan waktu bermain di warnet.

Apalagi budaya membaca buku di kalangan anak di Kelurahan Pinang Kencana makin menurun seiring perkembangan teknologi informasi.

Gafur kemudian menyulap sepeda motor dinas yang digunakan sehari-hari untuk bekerja, menjadi sarana pustaka keliling.

Pada bagian belakang kendaraan roda dua itu dilengkapi sebuah kotak barang yang diisi dengan beberapa buah buku.

Sejak itu, setiap hari, entah itu pagi atau sore, Gafur rajin berkendara keliling permukiman penduduk di Kelurahan Pinang Kencana sambil memantau kondusivitas lingkungan sekitar.

Ketika melihat ada kerumunan anak yang tengah bermain atau sekadar duduk santai, ia akan berhenti lalu menyodorkan buku bacaan yang ia bawa. Mayoritas adalah buku cerita bergambar, agar anak-anak tertarik membacanya.

Gafur biasanya meluangkan waktu sekitar 15 menit untuk menemani anak-anak membaca. Setelah itu lanjut ke lokasi yang lain, begitu seterusnya.

"Saat itu, hanya punya sekitar sepuluh buku bacaan. Itu pun hasil sumbangan beberapa rekan seprofesi," ucap Gafur.

Namun seiring berjalannya waktu, pustaka keliling yang digagas pria kelahiran Duri, Provinsi Riau, ini mulai dikenali dan mendapat respons positif dari warga setempat.

Alhasil, para ketua rukun tetangga (RT) di Kelurahan Pinang Kencana berpartisipasi menyumbangkan buku bacaan kepada Gafur. Dari yang tadinya cuma sepuluh buku, pelan-pelan bertambah menjadi ratusan buku.

Setelah koleksi buku kian bertambah, muncul lagi ide Gafur untuk membuat program "Pojok Baca" khusus anak-anak SD dengan memanfaatkan Pos Bhabinkamtibmas Kelurahan Pinang Kencana yang dibangun secara swadaya dan diresmikan pada tahun 2018 oleh Wali Kota Tanjungpinang saat itu, Syahrul (almarhum).

Pos Bhabinkamtibmas tersebut berada tepat di samping pintu gerbang perumahan Hang Tuah Permai, Kelurahan Pinang Kencana.

Bangunan pos seluas 7x4 meter itu dibagi menjadi dua ruangan, yakni ruang kerja Gafur dan pojok baca.

Ratusan buku hasil sumbangan warga yang dikumpul Gafur terlihat tersusun rapi di atas rak kayu yang ada di dalam ruang pojok baca tersebut.

Ada beragam buku cerita bergambar, kemudian buku keagamaan, panduan shalat, hingga panduan lalu lintas.

Sampai saat ini jumlah pembaca pojok baca meningkat dibanding awal mula terbentuk. Per hari, sekitar 30 orang anak datang ke pos tersebut untuk menambah pengetahuan lewat buku.

Pintu pos tidak pernah dikunci sehingga anak-anak bebas keluar masuk mengakses buku bacaan, baik selama dia sedang atau tidak di kantor.

Hingga hari ini, Gafur masih konsisten menjalankan program sosial pustaka keliling maupun pojok rumah baca. Tujuannya jelas, meningkatkan literasi anak-anak sejak dini agar kelak mereka menjadi generasi cerdas dan berwawasan luas.

Di sisi lain, ia juga berharap melalui program tersebut dapat mencegah kriminalitas yang menyasar anak-anak, baik sebagai pelaku atau korban, seperti tindak pidana pencurian hingga asusila.


Dekat dengan warga

Aktif memajukan dunia pendidikan dengan pustaka keliling dan pojok baca, tak membuat Gafur lantas lupa akan tugas dan kewajiban utamanya sebagai personel Bhabinkamtibmas.

Salah satunya memastikan lingkungan masyarakat sekitar tetap aman, nyaman, dan kondusif.

Gafur dalam kesehariannya tak sungkan bertukar pikiran dengan pengurus RT, tokoh masyarakat, dan menyapa sekaligus berbincang dengan warga. Dari rumah ke rumah sampai ke kedai kopi.

Apa yang menjadi keluhan warga sekitar, dia upayakan bersama-sama mencari jalan keluarnya.

Pria 44 tahun itu pun nyaris tak pernah absen ketika diundang hadir berbagai kegiatan sosial masyarakat, seperti musyawarah dan gotong royong. Hal ini membuktikan bahwa Bhabinkamtibmas begitu dekat dengan warga sekitarnya.

Kadang kala, Gafur mengambil peran menjadi penengah ketika terjadi kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat. Misalkan ada perkelahian antarwarga, maka diusahakan diselesaikan di Pos Bhabinkamtibmas. Apabila tidak selesai, baru dilimpahkan ke Polsek Tanjung Timur atau Polresta Tanjungpinang.

Setiap mengatasi persoalan, ia selalu mengedepankan pendekatan mediasi.

Selain itu, seorang Bhabinkamtinmas juga dituntut siaga 1x24 jam. Telepon seluler jangan sampai mati karena sekecil apa pun persoalan atau permasalahan warga, itu juga menjadi tanggung jawabnya.

Gafur bercerita pernah mendapat telepon pada tengah malam, sekitar pukul 00.00 WIB. Warga mengadu ada suami-istri yang terlibat perkelahian. Tanpa menunda, ia langsung turun ke lapangan untuk menyelesaikannya.

Gafur tak pernah mengeluh apalagi sampai merasa terbebani dengan tugasnya dalam menghadapi beragam persoalan warga.

Dalam menjalankan tugasnya, ia didukung penuh oleh istri dan anak-anaknya. Mengabdi di institusi Polri untuk melayani masyarakat, bangsa, dan negara baginya adalah tugas mulia.

"Saya selalu bangga dan bersyukur menjadi bagian dari anggota Polri," kata Gafur.


Apresiasi

Dedikasi dan inovasi yang dihasilkan Gafur selama bertahun-tahun menjadi anggota Bhabinkamtibmas di Kelurahan Pinang Kencana, berbuah apresiasi dari pimpinan di lembaganya.

Pada peringatan HUT Ke-74 Bhayangkara 2020, ia menerima penghargaan sebagai polisi teladan dari Kapolda Kepri Irjen Pol. Aris Budiman atas inovasinya menciptakan pustaka keliling dan pojok baca.

Apresiasi juga disampaikan Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol. Heribertus Ompusunggu terhadap gebrakan yang dilakukan personelnya itu.

Dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas dan bermanfaat bagi masyarakat merupakan hal yang patut dicontoh dan diteladani setiap insan Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

Polresta Tanjungpinang mendukung penuh agar kegiatan sosial tersebut dapat terus dikembangkan sambil berupaya menambah koleksi buku bacaan di pojok baca Pos Bhabinkamtibmas Kelurahan Pinang Kencana.

Apa yang telah dilakukan Gafur diharapkan bisa memotivasi anggota Polri lainnya untuk berlomba-lomba membuat terobosan baru dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, bangsa, dan negara.

Di sisi lain, dukungan pun datang dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia.

Sekitar tahun 2019, Kominfo mengirim buku cerita untuk menambah koleksi bacaan di Pos Bhabinkamtibmas Kelurahan Pinang Kencana.

Buku yang dikirim dari Jakarta tersebut sebagai bentuk dukungan sekaligus apresiasi Kominfo RI terhadap inovasi pustaka keliling dan rumah baca yang dibina Gafur.

Masyarakat di Kelurahan Pinang Kencana berterima kasih karena upaya yang dilakukan Gafur efektif meningkatkan minat baca anak-anak mereka.

Berkat pustaka keliling dan pojok baca serta pendekatan humanis yang dibangun Gafur, anak-anak makin pintar membagi waktu. Mereka kini tahu kapan waktu untuk bermain dan belajar/membaca.

Lebih dari itu, sentuhan Gafur mampu menghindarkan anak-anak dari kecanduan gawai dan bermain game online di warnet.


Editor: Achmad Zaenal M

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023