Aceh diberi target 26 ribu dari satu juta akseptor secara nasional. Kami optimis target tersebut tercapai pada 2023Banda Aceh (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Aceh, Husni Thamrin menyatakan optimistis target sebanyak 26 ribu akseptor di provinsi ujung barat Indonesia tersebut dapat tercapai pada 2023.
"Aceh diberi target 26 ribu dari satu juta akseptor secara nasional. Kami optimis target tersebut tercapai pada 2023," katanya di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengatakan, akseptor adalah pasangan yang mengikuti keluarga berencana. Tujuan menjadi akseptor untuk meningkatkan pelayanan keluarga berencana bagi pasangan usia subur.
Menurut Husni Thamrin, keluarga berencana merupakan pilar utama dalam pembangunan bangsa guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera.
"Untuk mewujudkan masyarakat makmur dan sejahtera juga dilakukan dengan pendekatan program keluarga berencana. Program keluarga berencana terfokus pada isu kesehatan dan reproduksi," katanya.
Selain itu, pelayanan keluarga berencana juga dalam upaya menghindari kehamilan yang tidak diinginkan maupun kehamilan berisiko. Adapun risiko tersebut seperti bayi lahir prematur hingga mengalami stunting. Persoalan stunting bukan hanya kekerdilan, tetapi juga menyebabkan intelektual anak menjadi rendah.
Husni Thamrin mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah akseptor di Aceh. Upaya dilakukan di antaranya dengan menyosialisasikan program keluarga berencana, termasuk pada momentum peringatan Hari Keluarga Berencana yang ke-30 di Kabupaten Bener Meriah pada Rabu (14/6).
"Pada kegiatan tersebut, BKKBN Aceh melakukan pelayanan akseptor bagi pasangan subur. Pelayanan tersebut untuk meningkatkan jumlah akseptor di Provinsi Aceh," kata Husni Thamrin.
Baca juga: BKKBN: Layanan KB Serentak Sehari sasar 1,24 juta akseptor
Baca juga: BKKBN gelar pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor sambut Harganas 2023
Baca juga: BKKBN Kepri optimistis penuhi target nasional 15 ribu akseptor KB
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023