Leipzig (ANTARA News) - Hanya butuh 90 menit bagi Spanyol untuk mengubah situasi Piala Dunia secara dramatis setelah menenggelamkan tim pendatang baru Ukraina 4-0, namun pelatih Luis Aragones segera mengingatkan agar timnya tidak terlalu cepat berpuas diri. Spanyol secara tradisional selama ini memang dikenal sebagai tim "penggembira yang abadi" di event internasional karena selalu gagal menembus perempat-final sejak Piala Dunia 1950. Kondisi tersebut cukup ironis karena Spanyol sebenarnya mempunyai tradisi sepakbola yang sangat kuat. Keragaman budaya, dialek dan identitas dalam diri bangsa Spanyol diharapkan akan menjadi kekuatan setelah mengawali pertandingan Piala Dunia dengan kemenangan meyakinkan tersebut. Aragones, pelatih yang dikenal dengan julukan "Si bijak dari Hortaleza", mengakui bahwa ia sebenarnya memiliki tim yang akhirnya bisa mendobrak kebuntuan yang telah berlangsung selama 56 tahun itu. Namun, pelatih berusia 67 tahun itu yang dulunya pemain lapangan tengah dan sering mencetak gol untuk Atletico sebelum menjadi pelatih, telah mengeluarkan peringatan kepada para pemainnya. "Kita memang mempunyai banyak pemain berbakat, tapi kami hanya baru memulai sebuah strategi yang benar di sebuah turnamen besar," katanya. Xabi Alonso, pemain yang membela klub Liverpool, mencetak gol pertama Spanyol pada menit ke-13, dan hanya berselang lima menit kemudian, David Villa memperbesar keunggulan menjadi 2-0 melalui sebuah tendangan bebas. Villa mencetak gol kedua hanya beberapa saat setelah babak pertama dimulai, dan Fernando Torres melengkapi kemenangan Spanyol menjadi 4-0 ketika pertandingan hanya tersisa sembilan menit lagi. Meski menang dengan rekor kemenangan terbesar untuk saat ini, Villa segera mengingatkan: "Saya tidak ingin mengatakan bahwa kemenangan ini membuat kami menjadi favorit juara, tapi ini jelas sebuah langkah awal yang sangat baik. Kami akan berusaha menjadi juara grup dan nanti kita lihat saja yang akan terjadi." Pelatih Ukraina Oleg Blokhin, secara jujur mengakui ketangguhan Spanyol, terutama barisan tengah. "Mereka bermain sangat bagus, terutama para pemain di lapangan tengah," kata Blokhin.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006