Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menyediakan aplikasi Si Talas (Sistem Informasi Kota Layak Anak Surabaya) sebagai wadah bagi anak-anak di Kota Pahlawan, Jawa Timur, untuk menyampaikan aspirasinya.
"Setiap masukan atau aspirasi yang disampaikan oleh anak-anak bisa dipantau progresnya melalui aplikasi Si Talas," kata Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Ema Agustina di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, aplikasi tersebut merupakan sistem informasi terkait pengembangan Kota Layak Anak (KLA) Kota Surabaya. Setidaknya terdapat beberapa fitur yang tersedia dalam aplikasi Si Talas, di antaranya penerapan enam klaster pengembangan Kota Layak Anak, Kecamatan Layak Anak, Kelurahan Layak Anak, dan Mitra Anak.
Baca juga: Surabaya pamerkan aplikasi pelayanan publik di Forum Smart City
Tidak hanya itu, lanjut dia, melalui aplikasi Si Talas, anak-anak juga bisa mengetahui berbagai macam program dan kegiatan Pemkot Surabaya baik terkait pemenuhan hak anak maupun kegiatan Forum Anak Surabaya dan organisasi anak lainnya.
"Masukan anak-anak, utamanya secara formal yang diberikan bisa dipantau juga melalui aplikasi Si Talas. Ketika dia memberikan masukan, misalnya ke Dinas Pendidikan, maka masukannya itu bisa dicek sampai mana, bisa dilacak," kata Ema.
Ia mengatakan bahwa penyediaan aplikasi Si Talas menjadi salah satu komitmen pemkot dalam menjadikan Surabaya Kota Layak Anak. "Untuk capaian, Surabaya sudah dapat predikat Kota Layak Anak Utama lima kali atau lima tahun berturut-turut," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Surabaya luncurkan aplikasi "Sayang Warga"
Bahkan, pada akhir tahun 2022, Pemkot Surabaya telah mengajukan surat kepada United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) yang berisi kesediaan menjadi anggota Child Friendly Cities Initiatives (CFCI).
Kesiapan Kota Pahlawan menjadi KLA tingkat dunia itu, menurut dia, diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
"Pada akhir 2022, Wali Kota Eri Cahyadi sudah berkirim surat agar Surabaya bisa menjadi kota layak anak tingkat dunia. Sebenarnya bukan hanya masalah predikat, tetapi semua harus bisa merasakan bahwa Kota Surabaya layak untuk anak," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Ema, dalam proses perencanaan pembangunan, pemkot juga melibatkan Forum Anak Surabaya, di antaranya saat kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Forum Anak Surabaya dilibatkan agar mereka bisa menyampaikan aspirasinya.
Baca juga: Platform "WargaKu" milik Pemkot Surabaya raih penghargaan Kemenpan-RB
"Mulai tahun lalu, kami sudah pada tahap perencanaan melalui Musrenbang. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) mengundang Forum Anak Surabaya untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mereka serta yang ingin mereka capai untuk kota ini," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023