Jakarta (ANTARA News) - Kalangan pengusaha berharap paket stimulus pertumbuhan ekonomi tahun 2009 dapat mencapai sasaran sehingga mampu mengurangi tekanan pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Paket stimulus dan segala persyaratannya harus jelas dan lebih fokus, sehingga dapat diberikan kepada sektor riil untuk menggerakkan perekonomian," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)  Sofyan Wanandi kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.

Menurutnya, fokus paket stimulus sebaiknya diberikan kepada sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja, Usaha Kecil Menengah (UKM), dan sektor yang paling banyak menggunakan lokal konten.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan menyiapkan dana sebesar Rp50 triliun untuk stimulasi pertumbuhan ekonomi dengan menggerakkan sektor riil dalam rangka menghadapi krisis keuangan dunia yang diperkirakan memuncak pada tahun 2009.

Sofyan mengatakan, mendukung setiap kebijakan pemerintah menggerakkan sektor riil namun persyaratannya harus dipertegas sehingga efektif bagi dunia usaha dalam implementasi kebijakan.

Ia mencontohkan, beberapa tahun lalu pemerintah juga meluncurkan paket stimulasi untuk industri tekstil, namun tidak efektif karena syarat yang dikenakan mengharuskan perusahaan yang memperoleh insentif harus mempekerjakan minimal 1.000 orang karyawan.

"Saat ini teknologi sudah berkembang sehingga penggunaan tenaga manusia sebagai pekerja semakin berkurang sehingga perlu penyetaraan jumlah tenaga kerja dengan mesin tekstil," ujarnya.

Oleh karena itu diutarakan Sofyan, saat ini yang dibutuhkan pengusaha adalah insentif yang dapat menjadi "kekuatan" bagi pengusaha agar tidak perlu melakukan PHK.

Menurutnya, selain menggerakkan sektor riil insentif juga dapat direalisasikan pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang berujung pada penciptaan lapangan kerja dalam jumlah cukup besar.

Selain insentif juga dibutuhkan komitmen nyata dari pemerintah memberantas berbagai praktik-praktik ekonomi biaya tinggi seperti seperti pungutan-pungutan liar, memberantas impor ilegal sehingga daya saing dunia usaha bisa semakin tinggi.

"Pemerintah juga diharapkan juga memberikan insentif kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur sehingga nanti bisa menampung pekerja yang terkena PHK pada proyek-proyek infrastruktur itu," ujarnya.

Menurutnya, dalam mengimplementasikan paket stimulus tersebut pemerintah juga jangan hanya berjanji, memberikan "angin surga" karena tahun 2009 merupakan waktunya pesta demokrasi yang ditandai dengan Pemilu.

Meski begitu Sofyan menyatakan, hingga kini pihaknya belum mengetahui rincian dari paket stimulus yang akan dilakukan pemerintah tersebut. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009