Padang (ANTARA) - Program upland Kementerian Pertanian (Kementan) turut memamerkan sejumlah komoditas unggulan pertanian serta menyosialisasikan pertanian ramah lingkungan di gelaran Penas Tani Ke-XVI yang berlangsung 10-15 Juni di Padang, Sumatera Barat.
"Sejumlah komoditas yang dipamerkan di antaranya kopi, manggis, kentang, padi organik, pisang, bawang putih, lada putih dan bawang merah," kata Pengelola Program Upland Kementan Farakka Sari di Padang, Kamis.
Ia mengatakan pameran komoditas tersebut dilakukan dalam rangka mendukung petani binaan program Upland agar mampu meningkatkan hasil panen serta membuka peluang pasar.
"Ini sebagaimana program Upland yang melakukan pemberdayaan petani dari hulu ke hilir," ujarnya.
Selain menampilkan produk komoditas unggulan, program Upland juga memberikan sosialisasi terkait peningkatan hasil ekonomi petani dengan menggunakan sistem pertanian terintegrasi. Misalnya, petani kopi yang terintegrasi dengan kambing dan domba.
Farakka menjelaskan program Upland yang ada di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan merupakan program peningkatan pendapatan petani yang dirancang secara integratif.
Hal itu merujuk pada pengembangan program yang dimulai dari sektor hulu produksi hingga pascapanen untuk memastikan terjadinya peningkatan rantai nilai produk pertanian.
Secara umum, program Upland yang didanai pemerintah melalui anggaran Kementan dengan dukungan Islamic Development Bank (IsDB), dan International Fund For Agricultural Developmet (IFAD) telah tersebar di 13 kabupaten di seluruh Indonesia.
13 kabupaten tersebut ialah Banjarnegara, Lebak, Garut, Tasikmalaya, Subang, Minahasa Selatan, Gorontalo, Lombok Timur, Purbalingga, Malang, Magelang, Sumenep dan Sumbawa.
Tidak hanya itu, Upland juga telah melaksanakan program lain di antaranya mendukung infrastruktur jalan usaha tani, perbaikan saluran irigasi, dukungan alat serta mesin pertanian untuk mendukung produksi dan pascapanen.
"Upland juga mendukung kegiatan peningkatan kapasitas petani termasuk sekolah lapang, adaptive research dan pembentukan kelembagaan korporasi petani," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal PSP Kementan Ali Jamil berharap kegiatan Penas Petani Nelayan Ke-XVI menjadi wadah belajar dan mengajar, tukar-menukar informasi serta berbagi pengalaman serta pengembangan kemitraan.
Termasuk pula untuk membangkitkan semangat, tanggungjawab serta kemandirian sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.
Baca juga: Puji Penas Tani Nelayan XVI, Kementan: Banyak komitmen terjalin
Baca juga: Fateta Unand pamerkan Nasi Padang Instan di Penas Tani XVI 2023
Baca juga: Penas Tani ajang belajar inovasi teknologi & kearifan lokal pertanian
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023