Tetap akan saya umumkan secara resmi, baik surat asli maupun terjemahan.

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengatakan bocoran surat FIFA yang saat ini beredar di masyarakat terkait dengan penyelesaikan polemik persepakbolaan nasional adalah benar.

"Surat dari FIFA memang tidak hanya ke saya, tapi juga ke PSSI. Jadi bocoran surat yang saat ini beredar adalah benar," kata Roy Suryo usai pertemuan dengan KONI dan KOI, di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin.

Menurut dia, meski surat FIFA terkait dengan penyelesaian polemik persepakbolaan nasional sudah bocor, pihaknya akan tetap menyampaikan isi surat secara resmi seperti yang telah dijanjikan sebelumnya.

Surat yang diterima per Jumat (15/2) sebelum dibacakan akan diterjemahkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi penafsiran-penafsiran yang berdampak pada sulitnya proses penyelesaian permasalahan yang ada.

"Tetap akan saya umumkan secara resmi, baik surat asli maupun terjemahan. Kami menggunakan jasa ahli bahasa untuk menterjemahkan surat FIFA ini. Tunggu saja," ucapnya, menambahkan.

Sesuai dengan rencana surat asli FIFA kepada pemerintah berikut terjemahannya, akan diumumkan setelah pihak pemerintah melakukan pertemuan dengan PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin serta Komite Penyelemat Sepak Bola Indonesia (KPSI).

"Pertemuan akan kami lakukan nanti malam. Jam tujuh atau jam sembilan. Yang jelas hari ini," ujar pengganti Andi Mallarangeng itu.

Berdasarkan informasi yang berkembang saat ini, surat FIFA ke Menpora Roy Suryo tidak jauh beda dengan surat FIFA sebelumnya. Federasi sepak bola dunia ini meminta kepada pemerintah untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang ada.

Selain itu, ada empat poin penting penyelesaian konflik sepak bola Indonesia yang tertuang dalam surat FIFA yang ditulis oleh Sekjen FIFA Jerome Valcke. Empat poin itu juga sama dengan hasil kesepakatan pertemuan Kuala Lumpur, beberapa waktu lalu.

Empat poin tersebut adalah dilakukan unifikasi liga (LPI dan LSI), perubahan statuta, pengembalian empat Exco tanpa syarat (La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan dan Tony Aprilani) serta menyelenggarakan kongres dengan memverifikasi "voters" Kongres Solo Juli 2011.

Hal yang sama ditegaskan Sekjen PSSI Halim Mahfudz. Menurut dia pihaknya juga menerima surat dari FIFA dan dalam surat itu disebutkan bahwa pemerintah diberikan kepercayaan oleh FIFA untuk menjalankan tugas sebagai fasilitator.

"Saya juga punya surat FIFA itu. Memang benar pemerintah diminta berperan penting. Tetapi, perannya adalah memfasilitasi poin-poin yang sudah disepakati," katanya.

(B016/C004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013