“Sekarang Kurikulum Merdeka sudah 100 persen diimplementasikan di Kota Tangerang. Artinya, kami sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka pada semua satuan pendidikan,” katanya dalam press tour bersama Kemendikbudristek di Kota Tangerang, Banten, Kamis.
Sebagai contoh, satuan pendidikan yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka adalah TK Negeri Pembina Akhlaqul Karimah di Kecamatan Pinang, Tangerang, Banten.
Baca juga: Kemendikbudristek sosialisasikan Kurikulum Merdeka kepada pendidik KBB
Kepala TK Pembina Yayah Badriyah menjelaskan implementasi Kurikulum Merdeka membawa kebermanfaatan bagi sekolahnya seperti anak didik belajar lebih kontekstual dan mengenal lingkungannya, karena bebas menentukan pembelajaran yang akan mereka laksanakan.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga membentuk anak menjadi lebih bebas mengeksplorasi minat dan bakat dengan bantuan guru serta lebih mengenal Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) melalui berbagai kegiatan.
“Kematangan emosi anak juga lebih diperhatikan melalui Kurikulum Merdeka, karena kebijakan ini berkaitan dengan pembentukan karakter siswa,” kata Yayah.
Selain TK Pembina, sekolah lain di Kota Tangerang yang juga mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah SD Negeri Pinang 3.
Guru kelas 1 di SDN Pinang 3, Nurcholis Pauziah mengaku lebih nyaman mengajar siswa menggunakan Kurikulum Merdeka, karena terdapat kolaborasi pembelajaran, baik antarguru, siswa hingga orang tua.
“Selama sebelum pembelajaran kita membuat modul ajar. Dimana kita harus juga berbagi atau menerima masukan dari teman sejawat guru,” katanya.
Baca juga: Hampir 80 persen sekolah mulai terapkan kurikulum merdeka
Baca juga: Rejang Lebong: Seluruh SD-SMP terapkan Kurikulum Merdeka pada 2024
Nurcholis yang juga calon guru penggerak (CGP) Angkatan 7 Kota Tangerang ini mengatakan program P5 yang merupakan salah satu program kebijakan Kurikulum Merdeka pun dilaksanakan melalui berbagai kegiatan.
Ia menyebutkan salah satu penerapan P5 di sekolah ini dilaksanakan melalui kegiatan pameran yang menampilkan kearifan loka, khususnya kuliner khas Kota Tangerang, yakni Gecom.
Dalam pameran tersebut, Nurcholis menjelaskan terdapat kolaborasi antara murid, guru dan orang tua hingga sekolah serta masyarakat sekitar seperti prinsip Kurikulum Merdeka.
“Pameran ini mengedepankan kolaborasi dan mengajarkan gotong royong, kreativitas serta kemandirian,” kata Nurcholis.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023