Direktur Rumah Buku DuniaTera Borobudur Dorothea Rosa Herliany di Borobudur, Senin, mengatakan empat kota yang bakal menjadi tempat peluncuran kumpulan puisi Trakl (1887-1914) itu adalah Semarang, Solo, Magelang, dan Yogyakarta.
"Buku ini adalah jilid ke-7 atas `Seri Puisi Jerman` yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia," katanya.
Selama beberapa tahun terakhir, katanya, telah diluncurkan enam seri buku puisi penyair Jerman, masing-masing karya penyair Rainer Maria Rilke, Bertolt Brecht, Paul Celan, Johann Wolfgang von Goethe, Hans Magnus Enzensberger, dan Friedrich Nietzsche.
Ia mengatakan buku berjudul "Georg Trakl, Mimpi dan Kelam Jiwa" sebagai kumpulan puisi dwibahasa dengan terjemahan Indonesia oleh Agus R. Sarjono dan Berthold Damshauser.
Agus Sarjono adalah ilmuwan tamu Universitas Born Jerman 2010-2011 dan Pemimpin Umum Jurnal Sajak serta Pemimpin Redaksi Jurnal Kritik, sedangkan Damshauser atau dikenal dengan panggilan Pak Trum adalah pengajar Sastra dan Bahasa Indonesia di Universitas Born Jerman, serta Presidential Friend of Indonesia.
Pengantar buku tersebut berupa tulisan Damshauser berjudul "Perpuisian Georg Trakl: Keindahan yang Lahir dari Trauma" serta puisi karya Agus Sarjono berjudul "Trakl".
Rosa yang juga penyair Magelang itu mengatakan peluncuran buku di empat kota tersebut, antara lain ditandai dengan pembacaan puisi dan diskusi dengan pembicara Damshauser, Timur Sinar Suprabana (Semarang), Sosiawan Leak (Solo), Joni Ariadinata (Yogyakarta), dan Hamdy Salad (Magelang).
Empat kota yang menjadi tempat peluncuran buku setebal 136 halaman dengan penerbit Komodo Books, Cimanggis, Depok itu, yakni Ruang Bundar Gedung Dekanat Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Semarang, Selasa (19/2), Teater Arena Taman Budaya Solo, Rabu (20/2), OHD Museum Kota Magelang, Jumat (22/2), dan Gedung Teatrikal Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (23/2).
"Buku ini diharapkan memperkaya perkembangan dunia sastra di Indonesia dan makin mempererat hubungan kedua negara melalui jalan kebudayaan," katanya.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013