Jakarta (ANTARA) - Atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu menyebutkan pentingnya mengubah cara berpikir atau "mindset" menjadi lebih positif dan bermain dengan hati demi lepas dari tekanan saat berlaga di turnamen penting seperti Indonesia Open 2023.
Hal itu menyusul grafik performa Apri dan rekannya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, yang masih belum bisa meraih gelar hingga pertengahan tahun ini.
“Apri dan Fadia memulai di tahun ini, ya, kami memang kami harus membesarkan hati kami karena pada tur Asia ini hasilnya tidak ada yang bagus,” kata Apriyani dalam konferensi pers di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
Saat ditanya apakah karena adanya tekanan yang muncul dari embel-embel “Race to Olympic” yang menyertai beberapa turnamen termasuk Piala Sudirman, peraih emas Olimpiade 2020 Tokyo itu mengaku ada beban dan tanggung jawab tersendiri untuk meraih poin dan lolos menuju Paris pada tahun depan.
“Yang jadi permasalahan dari saya adalah membuat itu menjadi tanggung jawab besar yang terlalu berlebihan dan tanpa sadar menjadi beban untuk saya,” ungkap Apriyani.
“Setelah di Singapura, saya coba melepaskan itu semua. Saya tidak bicara sama Fadia dan pelatih, karena ini 'Race to Olympic', kami mati-matian mau juara, tidak usah memikirkan poinnya gimana, dan (tekanan) lainnya. Apri lepaskan itu semua dan mencoba berpikir kalau itu disimpan terus, itu tidak baik untuk saya, dan performa saya dengan Fadia karena dia mitra saya. Ini pengalaman luar biasa buat saya karena baru merasakan ini,” imbuhnya.
Baca juga: Empat wakil tuan rumah tersingkir di babak awal Indonesia Open
Mantan rekan main Greysia Polii itu melanjutkan, kini dirinya mencoba mencari celah untuk memperbaiki mentalitas dengan mantap untuk kompetisi-kompetisi mendatang.
“Coba mencari celah apa yang harus dilakukan dan diperbaiki seperti 'mindset', karena dari pola permainan dan fisik tidak ada masalah. 'Mindset', sih, yang lebih saya rasakan. Dan alhamdulillah kami main dengan hati dan tidak memikirkan apa-apa (tampil lepas),” ujar Apriyani.
Ia menambahkan, tanggung jawab besar yang ia pikul sebagai senior Fadia pun menjadi pemantik semangat baginya alih-alih menjadi beban.
“Iya mungkin karena lebih senior, Apri harus bisa membawa diri dan Fadia juga. Tanggung jawab semakin besar tapi harus jadi hal yang positif,” kata Apriyani.
Sementara itu, Apri/Fadia akan menghadapi Catherine Choi/Josephine Wu dari Kanada pada babak 16 besar Indonesia Open 2023.
Baca juga: Ginting: Persaingan ketat tunggal putra warnai perjalanan ke Olimpiade
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023