Reasuransi dalam negeri harus diperkuat, karena market size reasuransi lebih banyak asing,"
Batam(ANTARA News) - Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang reasuransi membutuhkan penyertaan modal negara untuk memperkecil arus kas industri itu ke luar negeri.
"Reasuransi dalam negeri harus diperkuat, karena market size reasuransi lebih banyak asing," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis di Batam, Minggu.
Untuk memperkuat reasuransi dalam negeri, pemerintah harus menyuntikkan dana penyertaan modal pemrintah pada BUMN yang bergerak pada reasurasi seperti PT Reasuransi Umum Indonesia.
"Saya usulkan Rp5 sampai Rp7 triliun harus dialokasikan PMN ke perusahaan BUMN," katanya.
Nilai premi reasuransi di Indonesia tiap tahunnya sekitar Rp30 triliun dan 80 persen hingga 90 persennya dikusai asing.
"Kalau bisa, kita dapati separuhnya saja dari dana premi Rp30 triliun," katanya.
Menurut dia, perusahaan reasuransi belum menangkap peluang itu agar dana premi tidak lari ke luar negeri. DPR berupaya menghidupkan kembali reasuransi nasional melalui RUU Usaha Perasuransian yang rencananya dibahas pada tahun ini.
"Pada 26 Maret akan ada rapat kerja dengan Kemenkeu, saya targetkan Agustus sudah masuk finalisasi," ujarnya.
(Y011/S004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013