Shanghai (ANTARA) - Impor barang konsumen di pelabuhan Shanghai mencapai 326,1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.079) atau sekitar 45,6 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.868) dalam lima bulan pertama tahun ini, naik 17 persen secara tahunan (year on year/yoy), bea cukai setempat menyatakan pada Selasa (13/6).
Bea Cukai Shanghai mengatakan bahwa impor barang konsumen telah pulih ke tingkat periode yang sama pada 2021, mewakili 40 persen lebih dari total impor barang konsumen di negara tersebut, yang sampai batas tertentu mencerminkan peningkatan konsumsi di pasar domestik China.
Di antara barang-barang tersebut, total nilai impor produk-produk akuatik serta buah-buahan kering dan segar mencapai 10,95 miliar yuan dan 10,05 miliar yuan, masing-masing naik 41,9 persen dan 28,7 persen (yoy).
Bandar Udara Internasional Pudong Shanghai yang merupakan bandara kargo utama di negara itu, menangani 22.000 ton produk akuatik segar yang diimpor dari Januari hingga Mei, meningkat 1,2 kali lipat (yoy).
Produk akuatik tersebut diimpor dari beberapa negara termasuk Prancis, Selandia Baru, India, Pakistan, dan Thailand.
Sejak Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) mulai berlaku, semakin banyak produk pertanian, seperti buah-buahan dari Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), masuk ke pasar China.
Dalam lima bulan pertama 2023, Pelabuhan Waigaoqiao Shanghai menangani 488.000 ton buah yang diimpor dari negara-negara ASEAN, dengan nilai mencapai 976 juta yuan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023