... potensi penerimaan perpajakan dalam rupiah maupun valas adalah sekitar Rp1.500 triliun per tahun... "

Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menargetkan akan melayani transaksi setoran penerimaan negara dalam denominasi valuta asing senilai Rp62 triliun alias 31 persen total penerimaan negara dalam valuta asing.

Ini dimungkinkan karena BNI satu-satunya bank persepsi yang diakui Kementerian Keuangan, sebagai bank yang dapat melayani transaksi penerimaan negara dalam valuta asing.

Siaran pers BNI di Jakarta, Minggu, menyebutkan, BNI juga satu- satunya bank yang terhubung langsung dengan Modul Penerimaan Negara valuta asing, sistem pelayanan penerimaan negara terpadu yang dikembangkan Kementerian Keuangan.

Pelayanan setoran penerimaan negara valas tersebut secara resmi diluncurkan BNI di lima kota dunia, yang terdapat kantor-kantor cabang luar negeri milik BNI, yaitu Singapura dan Hong Kong dilakukan pada 5-8 Februari 2013, sedangkan di Tokyo, London, dan New York, pada 11-15 Februari 2013.

Direktur Tresuri dan Financial Institutions BNI, Adi Setianto, mengatakan, dengan kerjasama MPN Valas ini, BNI dapat membantu Kementerian Keuangan untuk mendapatkan informasi seketika terkait pembayaran pajak valas.

"BNI sendiri dapat mengembangkan basis konsumennya menjadi jauh lebih dalam, sehingga banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pembukaan Bank Persepsi Mata Uang Asing ini," ujarnya.

BNI juga berencana menambah cabang luar negeri di Arab Saudi dan Bank BNI Cabang Osaka dalam waktu dekat. Saat ini, potensi penerimaan perpajakan dalam rupiah maupun valas adalah sekitar Rp1.500 triliun per tahun. Penerimaan perpajakan valas-nya sendiri berkisar Rp200 triliun pertahun. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013