Bandung (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat (Jabar) menawarkan peluang investasi kepada 100 investor dari Jepang dan Korea Selatan, dalam acara Investment Roadshow yang merupakan rangkaian acara dari Road to West Java Investment Summit Tahun 2023.

"Kami telah menggelar acara Road to West Java Investment Summit 2023, kegiatan berkolaborasi kami dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, yang dihadiri oleh 100 investor dari Korea Selatan dan Jepang, yang digelar di Jakarta," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Nining Yulistiani, ketika dihubungi, Rabu.

Dia mengatakan, berbeda dengan West Java Investment Summit (WJIS) tahun 2023, acara puncak WJIS tahun ini akan dilaksanakan pada Agustus 2023, dan para investor diundang hadir lebih dulu dalam "roadshow" agar memahami dan mengenal proyek investasi yang akan ditawarkan di WJIS.

“Nanti para investor ini hadir di WJIS tidak lagi melihat-lihat dan mencari informasi proyek strategis yang kita tawarkan sehingga nanti kemungkinan datang di WJIS tinggal deal-nya,” ujar Nining.


Dia mengatakan pada kegiatan tersebut ada juga networking session dan one-on-one meeting terhadap investor terkait beberapa proyek yang telah dikurasi mengikuti minat dari investor Jepang dan Korsel.

“Saat ini, kita sasarannya untuk investor dari Jepang dan Korea Selatan. Dua negara ini termasuk lima besar negara yang berinvestasi di Jawa Barat,” katanya.

Menurut Nining, cara ini merupakan strategi promosi investasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jabar dan Bank Indonesia Jabar untuk memperkuat pesan bahwa Jawa Barat siap mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia.

Ia mengarakan hal ini juga sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil kepada DPMPTSP Jawa Barat, untuk melakukan door to door investment promotion sebagai pendekatan yang berbeda dalam menarik para investor.

“Membangun komunikasi yang lebih dekat, menawarkan beragam potensi investasi hingga peluang-peluang proyek yang sustainable sehingga daya tarik setiap proyek yang ada di Jabar dapat dilirik bahkan diminati para investor,” katanya.

Sejumlah pemilik proyek di antaranya PT BIJB, Himpunan Kawasan Industri (HKI), Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar, PT RNI, Dinas Perhubungan Jabar serta Badan Pengelola Kawasan Rebana turut hadir mempromosikan peluang investasi di kawasan tersebut.

Adapun proyek yang ditawarkan pada Investment Roadshow di antaranya adalah Subang Sugar Factory, Metropolitan Bandung Railway (LRT), Jatigede Regional Water Supply System, Kertajati Airport, kawasan industri yang ada di Jabar dan Metropolitan Rebana.

“Jawa Barat selalu unggul dalam realisasi investasi karena memiliki beberapa alasan penting. Pertama, infrastruktur yang memadai, SDM yang produktif, pelayanan investasi yang sangat baik, rantai pasokan yang luas, pasar yang besar hingga iklim investasi yang kondusif,” kata Nining.

Pihaknya optimis langkah mendukung pertumbuhan investasi tersebut bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

“Melalui inovasi dan kolaborasi ini kami bertekad untuk menjadi daerah yang unggul dalam menarik investasi di level Asia Tenggara dengan menghadirkan sebanyak mungkin investor,” ujarnya.

Tercatat realisasi investasi di Jawa Barat mencapai Rp174,6 triliun pada 2022. Angka itu menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Pada periode Januari-Maret (Triwulan I) 2023, realisasi investasi di Jabar sebesar Rp50 triliun dan jumlah itu juga menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023